Psikologi beljar merupakan ilmu terapan psikologi yang beroritentasi pada pendidikan. Secara historis, psikologi belajar pertama kali dilakukan oleh ahli psikologi seperti Ebbinghaus (1885), Bryan dan Harter (1897, 1899) dan Thorndike (1898). Banyak Psikolog membuat pengakuan eksplisit bahwa belajar merupakan hal sentral dalam mempelajari tingkah laku (Hilgard, 1956). Pernyataan ini dididukung oleh Tollman, Guthrie dan Hull
Belajar adalah proses dimana suatu aktivitas berasal atau berubah melalui reaksi pada situasi yang ditemui, asalkan ciri perubahan aktivitasnya tidak dapat dijelaskan sebagai kecenderungan respon dasar, kematangan, atau proses tubuh organisma yang bersifat sementara. Psikologi belajar menggunakan pendekatan ilmiah untuk studi perilaku. Kesimpulan kesimpulan psikologis harus berdasarkan hasil observasi yang tepat dan objektif.
Sebuah penelitian awal mengenai psikologi belajar dilakukan oleh Herman Ebbinghaus, yang meneliti tentang ingatan terhadap nonsense sylabels (Variabel yang mempengaruhi ingatan: waktu, tipe dan jumlah materi, pengalaman).
Teori-teori dalam psikologi belajar
Secara historis, pengaruh dari sistem/ aliran psikologi (seperti strukturalisme, fungsionalisme, psikologi gestalt dan lain-lain) mulai berkurang pada 1930 dan beralih ke teori psikologi dasar, sebab penelitian psikologi terfokus pada masalah proses sentral psikologi, seperti belajar, motivasi, dll. Hal ini ditandai dengan berkembang luasnya teori behaviorsitik dalam psikologi.
Teori-teori belajar komprehensif menjadi kekuatan baru yang dominan dalam psikologi karena:
- Psikologi mengutamakan penelitian dan percobaan-percobaan
- Tekanan studi psikologi menggunakan observasi perilaku
- Tekanan kepada pentingnya proses belajar
- Analisis S-R dalam studi perilaku
- Penelitian mengenai belajar merupakan upaya ilmu dasar bukan sekedar ilmu terapan
Tokoh-tokoh Psikologi Belajar
- Edwin Guthrie: contiguity antara S-R (stimulus-respon) ada dalam proses belajar.Reinforcement merubah kondisi stimulus sehingga memunculkan respon tertentu yang diharapkan dan mencegah respon lain yang tidak diharapkan.
- Clark Hull: teori deduktif-matematis, menjelaskan kecenderungan munculnya respon berdasarkan dalil yang formal dan umum (deduktif) dan diformulasi dalam bentuk matematis. {sEr = sHr x V x D x K – (Ir + sIr)}.
- Edward Tolman: teori behaviorisme purposif, yang mencakup segi positif dari konsep behavioristik dan kognitif. Tolman berpendapat bahwa melalui perilaku bertujuan, proses belajar bukanlah sesuatu situasi yang dapat diamati semuanya, tetapi proses nyata dari belajar terdiri dari operasi kognitif yang terpusat.
- B.F Skinner: operan conditioning, perilaku dapat dimanipulasi dengan mengelola kondisi reinforcement.
- Donald Hebb: physiological learning, bahwa didalam belajar terdapat proses perubahan elektrokimia didalam satu atau lebih sinaps, yang berada diantara axon dan dendrit yang dikendalikan oleh sistem syaraf pusat.
- Jean Piaget: teori belajar kognitif, menekankan pentingnya interaksi antara pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual organisme.
Pendekatan Kontemporer dalam psikologi Belajar
- Pendekatan Asosiasi dan Kognitif. Pendekatan asosiasi mementingkan ikatan S-R dalam belajar, sedangkan pendekatan kognitif mementingkan proses kognitif yaitu adanya proses mental yang tinggi.
- Pendekatan Ethologi. Mementingkan struktur biologis dalam mempelajari respon organisme.
- Pendekatan Belajar Verbal dan perilaku bahasa. Menerapkan pendekatan asosiasi dan kognitif.