Motivasi kerja sangat menentukan unjuk seorang karyawan. Seorang karyawan yang menunjukkan motivasi yang tinggi, maka dapat diprediksi bagaimana hasil pekerjaannya. Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk berbuat agar lebih produktif.
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapi. Menurut Robbins (2001:166) menyatakan definisi dari motivasi yaitu kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual.
Jadi Motivasi Kerja adalah dorongan untuk berbuat dan menunjukkan unjuk kerja sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Semakin tinggi motivasi maka akan menujukkan unjuk kerja yang tinggi. Hal ini akan mempengaruhi bagaimana performansi karyawanan tersebut. Motivasi kerja yang tinggi akan mempengaruhi kesuksesan karyawan. Semakin tinggi motivasi kerja, maka semakin besar kemungkinan kesukesan karyawan tersebut. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah motivasi kerja seorang karyawan, maka akan menurunkan tingkat kesuksesannya.
Tentunya, variabel antara motivasi kerja dengan kesuksesan karyawan masih banyak dipengaruhi variabel-variabel lain, seperti suana tempat kerja, komunikasi antar rekan sejawat, tingkat imbalan yang diterima, dan variabel-variabel lain yang bisa mempengaruhi kesuksesan seorang karyawan.