Tahukah kawan, makhluk yang paling kejam dan bengis di jagat raya ini? dia adalah makhluk yang bernama manusia. Mengapa manusia?
Karena manusia:
- Manusia adalah makhluk yang palig licik. Lebih licik dari iblis dan syaitan. Tipuannya nyata, dan hasil tipuannyapun kasat mata.
- Hanyalah manusia yang bisa membunuh sesama manusia, bahkan mengembangkan senjata pembunuh manusia lainnya. Dan manusia bergembira jika mampu membunuh manusia lainnya.
- Manusia adalah makhluk yang paling serakah. Tak tahu diuntung, dang menganggap dirinya adalah penguasa jagat raya. Makhluk lain hanyalah objek percobaan manusia.
- Jika bumi bisa berbicara, maka dia akan berteriak akan kekejaman manusia. Tubuhnya dirusak, lapisannya dibor dan digali, isinya (minyak) dihisap untuk manusia yang tidak tahu balas budi (mengambil tanpa mengganti). Paru-parunya (pohon) dibabat, airnya diracuni. Sungguh besar penderitaan bumi. Sehingga tidak heran jika sesekali dia akan marah, dan jika sakitnya tidak pernah terobati, bumi bisa mati. Jika bumi mati, maka tidak aka nada lagi kehidupan diatasnya.
- Manusia punya otak, tapi tidak punya hati nurani. Mengambil tanpa balas budi.
- Sekejam-kejamnya induk harimau, hanya manusia yang mampu membunuh anaknya sendiri, bahkan sebelum anaknya lahir kedunia.
Benar apa yang dikisahkan dalam sebuah ayat al-Qur’an:
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan-tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS ar-Rum [30]: 41).
Banyak orang takut kepada Iblis dan syetan, karena menganggap dia adalah makhluk yang paling kejam. Ini adalah hal yang keliru. Menuduh makhluk lain berperilaku kejam, padahal golongannya sendiri yang paling kejam.
- Iblis hanya menggoda untuk mencari kawan, tetapi tidak terjun langsung membuat kerusakan, justru manusia yang kasat mata melakukannya.
- Iblis bahkan berlepas tangan pada perilaku manusia yang begitu jauh, lebih jauh dari hasutan iblis. Sehingga di hadapan Yang Mahas Kuasa nanti, Iblis akan berlepas diri dan mengatakapan kepada Allah “ya Allah, saya memang menghasut manusia, tetapi, tidak menyuruhkan berbuat lebih parah yang dilakukan manusia, manusia sudah sangat jauh berbuat kerusakan, dan saya sendiri tidak memprediksi kelakuan manusia yang sangat melampaui batas”.
Tags
Psikologi Sosial