Ini adalah hal yang merupakan keraguan yang dialami masyarakat saat ini. Dimana peran laki-laki dan perempuan sudah tidak bisa terdifferensiasi dengan skema gender yang ada. Dari segi efektivitas, memang lebih mengungtungkan, tetapi ada jenis-jenis pekerjaan yang membuat kedua jenis kelamin terasa canggung pada pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Misalnya dalam tugas mengasuh dan merawat bayi. Apakah pria bisa menjadi pengasuh dan menjadi perawat sama baiknya dengan perempuan? Dalam beberapa anekdot memperlihatkan bukti empiris bahwa stereotip masyarakat menyatakan bahwa anak perempuan dan wanita dewasa lebih memiliki sifat mengasuh dan merawat dibanding anak laki-laki maupun pria dewasa (Deaux dkk, 1984). Studi lain dalam konteks studi lintas budaya mendapatkan hasil bahwa, anak perempuan lebih sering mengasuh jika dibandingkan dengan anak laki-laki. Meskipun demikian, bukti-bukti dalam penelitian lintas budaya dari berbagai masyarakat di mana pria berperan sebagai pengasuh utama menimbulkan keraguan mengenai insting yang tidak dapat diubah atau dimiliki oleh seorang pria.
Jika mengasuh adalah sebuah insting bawaan yang dimiliki perempuan, dapatkah laki-laki mempelajari dan beradaptasi dengan pekerjaan mengasuh tersebut? Dewasa ini, dengan berubahnya konsep keluarga dan jenis pekerjaan, sehingga tugas mengasuh anak tidak bisa lagi hanya menjadi tanggungjawab seorang perempuan. Masalah ini membutuhkan bukti penelitian lanjutan mengenai efektivitas laki-laki dalam mengasuh.
Referensi:
Friedman, Howard dkk. 2006. Kepribadian: Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Erlangga
John Santrock. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
pengasuh anak skrg sudah mulai banyak bukan ibunya langsung, tetapi menggunakan baby sitter atau prt...
BalasHapussampe skrg saya belum pernah liat baby sitter cowok...