Bahasa adalah instrument/alat untuk berkomunikasi. Saat ini, bahasa memegang penting keberhasilan seseorang. Sehingga tidak mengherankan, jika orang tua menginginkan anaknya menguasai bahasa lebih dini. Bahkan beberapa orang tua menganggap bahwa, keberhasilan dalam menguasai bahasa yang lebih cepat dibandingkan dengan umur seorang anak dianggap sebagai sebuah prestasi.
Apakah keterampilan berbahasa adalah bawaan atau didapat dari hasil belajar? Banyak ahli yang berbicara untuk itu, ada yang berpandangan bahwa itu adalah bawaan, adapula yang menganggap bahwa itu adalah hasil belajar, dan adapula yang menggabungkan keduanya antara pengaruh bawaan dan pengaruh dari hasil belajar. Terlepas dari itu, bahasa memang banyak dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal anak.
Bagaimana cara mengembangkan bahasa pada anak? Dalam buku “Growing up with Language” yang ditulis oleh Naomi Baron (1992) seorang ahli linguistic, yang dikutip dari buku “Perkembangan Anak” oleh John. W. Santrock, memberikan ide-de untuk menolong para orang tua mengembangkan perkembangan bahasa.
Ringkasan ide-idenya itu adalah sebagai berikut:
Cara Mengembangkan Bahasa Pada Bayi
- Jadilah partner berbincang-bincang yang aktif. Ambillah inisiatif memulai percakapan memulai percakapan dengan bayi. Jika bayi berada dalam program pengasuhan anak sepanjang hari, yakinkan bahwa bayi menerima stimulasi bahasa yang cukup dari orang-orang dewasa
- Berbicaralah seolah-olah bayi memahami bahasa yang anda katakan. Orang tua dapat memunculkan self-fulfilling prophecies (ramalan yang menjadi keyakinan) dengan berbicara pada anak-anak seolah-olah mereka memahami apa yang dikatakan. Proses tersebut mungkin memakan waktu empat hingga lima tahun, tapi anak-anak perlahan-lahan dapat menyesuaikan diri dengan model bahasa yang ditunjukkan kepadanya.
- Menggunakan gaya bahasa yang nyaman bagi anda. Jangan mempedulikan pendapat orang lain atas suara anda ketika berbicara dengan anak anda. Yang lebih penting adalah kasih sayang yang anda ekspresikan pada bayi, bukan isi pembicaraan tersebut. Berbicaralah pada bayi anda dengan cara yang membuat anda nyaman.
Anak-anak yang sangat belia, yang belum dapat berjalan (toddlers)
- Teruskan menjadi partner berbincang-bincang yang aktif. Melibatkan anak anda dalam percakapan, bahkan sekalipun percakapan itu sepihak (menolog), adalah hal terpenting yang dapat dilakukan orang tua untuk menumbuhkembangkan kemampuan linguistic anak.
- Ingatlah untuk mendengarkan. Anak-anak belia belum mampu bebicara lancar, sehingga percakapan mereka dilakukan dengan sangat lambat dan susah payah. Orang tua sering tergoda untuk melanjutkan atau menyelesaikan kata-kata anak. Jangan lakukan itu, bersabarlah dan biarkan anak mengekspresikan pikirannya, tidak peduli betapapun lambat prosesnya, atau seberapa terburu-burunya anda.
- Gunakan gaya bahasa yang menurut anda nyaman, tetapi pertimbangkan langkah-langkah untuk memperluas keahlian dan cakrawala bahasa anak. Contohnya kalimat-kalimat yang panjang tidak harus berupa kalimat-kalimat yang sulit. Jangan takut menggunakan bahasa yang tepat secara gramatikal untuk meniru bentuk-bentuk baru anak dalam berbicara (seperti “jangan dimakan”). Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang terbuka (yang memungkinkan jawaban selain “ya” atau “tidak”). Secara aktif, ulangilah, perluas, dan susun kembali ucapan-ucapan anak. Perkenalkan topic-topik baru. Gunakan dalam percakapan anda.
- Sesuaikan dengan keunikan anak anda aslih-alih menentangnya. Banyak anak memiliki kesulitan mengucapkan kata-kata yang mampu dipahami. Setiap saat bila mungkin, buatlah anak merasa bahwa mereka dimengerti.
- Hindari stereotip seksual. Jangan biarkan jenis kelamin anak menentukan jumlah percakapan atau tipe percakapan. Berbicaralah dan perlakukanlah anak-anak baik laki-laki dan perempuan sama dalam memberikan kesempatan berbicara.
- Kurangi membuat perbandingan-perbandingan normatif. Perhatikan usia-usia di mana anak anda mencapai tonggak-tonggak penting kemampuan berbahasa (mengucapkan kata pertama, mengucapkan 50 kata pertama, dan mengucapkan kombinasi tata bahasa yang pertama). Akan tetapi, berhati-hatilah untuk tidak membandingkan kemajuan perkembangan anak anda, secara kaku, dengan anak-anak tetangga atau ana-anak teman anda. Perbandingan-perbandingan sosial semacam itu dapat menimbulkan kecemasan yang tidak perlu.
wah ternyata ada caranya juga yah..
BalasHapusthx for sharenya :)