Sepanjang hidupnya, manusia melalui beberapa tahap/fase perkembangan. Fase-fase itu antara lain fase prenatal, fase bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, dan masa usia lanjut. Banyak ahli yang berbicara tentang fase-fase kehidupan ini (life span). Ada yang membagi fase itu berdasarkan kematangan fisik, ada yang membagi berdasarkan kematangan psikologi, dan ada yang membagi berdasarkan keterkaitan antara perkembangan fisik dan psikis.
Perkembangan prenatal (perkembangan masa janin) sendiri dibagi menjadi tiga tahapan. Yaitu tahap germinal, embrionik, dan tahap fetal. Tahapan ini didasarkan pada perkembangan fisik (biologis).
Tahap Germinal
Tahap germinal dimulai dari terjadinya pembuahan, saat spema laki-laki menyatu dengan ovum perempuan. Penyatuan ini biasanya terjadi pada saluran telur (tuba fallopi). Dan terkadang pula pembuahan dilakukan dengan bantuan teknologi melalui pembuahan in vitro (bagi yang kesulitan mempunyai keturunan dengan hubungan seksual yang alami).
Sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma disebut dengan zigot. Zigot tersebut mulai membelah diri, dari 1 sel menjadi 2, menjadi 4, menjadi 8 dan seterusnya. Dalam waktu 10 sampai 14 hari telah menjadi segumpalan sel yang melekatkan diri kedinding rahim. Bagian luar dari sekumpalan sel ini akan membentuk bagian dari plasenta dan tali pusat, sedangkan bagian dalam menjadi embrio. Plasenta dihubungkan dengan embrio oleh tali pusat, yang berfungsi sebagai penghubung antara embrio yang sedang tumbuh dengan sumber makanan yang berasal dari ibunya. Tali pusat memungkinkan zat gizi untuk masuk dan kotoran dikeluarkan, dan sekaligus menyaring zat-zat yang berbahaya (namun tidak semuanya).
Tahap Embrionik
Setelah pelekatan pada dinding rahim selesai, sekitar dua minggu setelah pembuahan, tahap embrionik di mulai, berlangsung sampai minggu-minggu kedepan setelah konsepsi (pembuahan), dimana pada masa embrio ini panjangnya hanya setengah inci. Selama minggu keempat hingga minggu kedelapan, hormone testosterone dikeluarkan oleh testis (yang masih belum terbentuk sempurna) oleh embrio yang secara genetik laki-laki; tanpa hormone ini, embrio akan terbentuk secara anatomis menjadi perempuan.
Sehingga pada masa inilah, jenis kelamin janin bisa diprediksi melalui bantuan alat deteksi alat kelamin janin. Yang dideteksi adalah ada tidaknya hormone testosterone. Jika ada, berarti janin tersebut berjenis kelamin laki-laki, jika tidak ada, maka janin tersebut berjenis kelamin perempuan (secara anatomis).
Tahap Fetal
Setelah delapan minggu, tahap perkembangan sudah memasuki tahap fetal. Organisme sekarang yang terbentuk disebut dengan janin (fetus). Pada periode ini, janin sudah menunjukkan perkembangan organ dan system yang selama tahap embrionik masih belum sempurna. Tahap ini, perkembangan organ berkembang pesat, hingga organ-organ berfungsi sebagai mana mestinya.
Walaupun dahulu orang berpikir bahwa trimester terakhir adalah waktu yang paling penting dalam pertumbuhan dan perkembangan system syaraf, kita sekarang memahami bahwa kejadian yang penting dalam perkembangan saraf berlangsung sepanjang perkembangan manusia saat masih berbentuk fetus (Nelson dkk, 2006).
waduwh, lengkap banget penjelasannya gan,, nice share..
BalasHapusberkunjung dan berkomentr juga ya di blog ane. salam kenal