Tidur adalah sebuah kebutuhan yang sangat penting untuk menunjang pertumbuhan apalagi pada saat bayi. Bayi pada masa-masa awal pertumbuhan lebih banyak menggunakan waktunya untuk tidur daripada terjaga.
Bayi yang baru lahir tidur selama 16 jam hingga 17 jam per hari, meskipun beberapa tidur lebih lama dan beberapa lagi lebih singkat, rentangnya dari paling sedikit 10 jam hingga paling lama 21 jam. Periode tidur pada bayi yang paling lama tidak selalu pada malam hari. Meskipun total tidur bayi tetap agak konsisten, bayi dapat berubah dari tidur beberapa kali waktu singkat 7 hingga 8 jam hingga tiga atau empat sesi beberapa jam di masing-masing sesi.
Pada usia sekitar satu bulan, sebagian besar bayi mulai tidur lebih lama di malam hari, sekitar usia 4 bulan, mereka biasanya mendekati pola tidur seperti orang dewasa. Mereka menghabiskan rentang tidur terpanjang mereka dimalam hari dan rentang tidur terjaga mereka di siang hari. Ini kemungkinan diakibatkan bayi sudah belajar menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Disamping itu, pada bulan-bulan awal pertumbuhan perkembangan indera belum sempurna, dibandingkan pada usia 4 bulan. Bayi kemungkinan merasa tenang dan lengang pada malam hari, karena tidak ada suara atau hal-hal yang mengganggu.
Tetapi pola tidur bayi berbeda-beda pada setiap budaya. Sebagai contoh, dalam budaya Kipsigis di Negara Afrika, Kenya, dimana bayi tidur dengan ibunya di malam hari dan diizinkan menyusu, jika meminta. Pada siang hari mereka digendong di punggung ibunya, menemani ibunya melakukan kegiatan rutin dan aktivitas sosial sehari-hari. Sebagai akibatnya, bayi Kipsigis tidak tidur malam hingga larut jika dibandingkan dengan budaya di Amerika Misalnya. Di Indonesia sendiri, perlakuan terhadap tempat tidur bayi ada bervariasi. Ada yang tidur dengan ibunya dimalam hari, dan ada yang dipisah. Karena pengaruh budaya ini, juga mempengaruhi siklus tidur bayi.