Sorang ayah baru (istrinya baru melahirkan), harus menyesuaikan diri dengan situasi yang baru, apalagi pada kelahiran anak pertama. Seorang ayah menyesuaikan diri dengan keadaan walaupun bekerja jauh dari rumah dan berada diluar sepanjang hari.
Salah satu reaksi seorang ayah (suami) yang paling umum adalah adanya perasaan bahwa bayinya adalah adalah nomor satu dalam mendapatkan perhatian. Dalam beberapa perkawinan, laki-laki dapat memiliki hubungan yang sama dengan istrinya dan kini merasa bahwa bayi mereka telah menggantikan posisinya, baik itu kecemburuan, pusat perhatian dan lain-lain.
Salah satu strategi yang bergun bagi reaksi pascamelahirkan pada laki-laki adalah bagi orang tua untuk menyisihkan sebagian waktu khusus untuk berada bersama pasangannya. Reaksi pascamelahirkan seorang ayah juga mungkin diperbaiki jika mengikuti konseling melahirkan bersama istrinya dan merupakan partisipan aktif dalam merawat bayinya. Tetapi, budaya terutama di Indonesia, membuat ayah tidak terlalu mengharapkan konseling ini, karena menganggap bahwa tugas merawat bayi adalah tugas istri.
Peranan posisi seorang ayah, apalagi bagi ayah yang baru (kelahiran anak pertama) sangat vital, dan kemungkinan akan mengganggu penyesuaian diri, jika seorang ayah baru tidak pintar menempatkan posisinya. Bagi ayah maupun ibu, penting untuk menyediakan waktu dan pikiran untuk menjadi orang tua yang kompoten bagi bayi mereka. Keduanya perlu sadar akan kebutuhan anak baik fisik, psikologis maupun emosional. Baik ibu dan ayah perlu mengembangkan hubungan yang peka dan nyaman dengan anak.
wah, info yang sangat berguna gan. salam kenal, jangan lupa berkunjung dan berkomentar juga di blog ane ya
BalasHapus