Latah adalah sebuah fenomena gangguan yang hanya ditemukan di Asia Tenggara khususnya pada rumpun bahasa melayu. Dalam kajian ilmu psikologi latah termasuk Patologi Terkait Budaya (Culture Bound Psychopathology). Jadi latah muncul karena adanya pengaruh budaya dan kebiasaan setempat, yang akan mempengaruhi tingkah laku seseorang yang berada pada budaya tersebut.
Tetapi, latah adalah sebuah kebiasaan yang abnormal, dengan tingkat risiko tertular penyakit latah antar orang yang satu dengan yang lain tentu tidak sama. Faktor pemicunya pun tidak sama, antara lain:
Faktor Pemberontakan
Dalam kondisi latah, seseorang bisa mengucapkan hal-hal yang dilarang, tanpa merasa salah. Gejala ini semacam gangguan tingkah laku. Lebih ke arah obsesif karena ada dorongan tidak terkendali untuk mengatakan atau melakukan sesuatu.
Faktor Kecemasan
Gejala latah muncul karena yang bersangkutan memiliki kecemasan terhadap sesuatu tanpa ia sadari. Rata-rata, dalam kehidupan pengidap latah, selalu terdapat tokoh otoriter, bisa ayah atau ibu atau di luar lingkungan keluarga. Latah dianggap jalan pemberontakannya terhadap dominasi orangtua yang sangat menekan.
Faktor pengondisian
Inilah yang sering disebut latah karena ketularan. Seseorang mengidap latah karena dikondisikan lingkungan, misalnya di saat latah, seseorang merasa diperhatikan lingkungannya. Dengan begitu, latah juga merupakan upaya mencari perhatian.