Rokok adalah suatu zat yang dapat mempengaruhi keadaan psikologis seseorang. Pada masa pertumbuhan, zat dalam rokok (nikotin) bahkan dapat mempengaruhi perkembangan fisik. Bahkan ini diperparah jika, seorang wanita hamil mengisap rokok, yang dapat mempengaruhi secara langsung perkembangan fisik janin yang dikandungnya. Merokok disini ada dua macam, baik perokok aktif maupun pasif. Seorang istri yang hamil misalnya, akan selalu menjadi perokok pasif dari suami yang menjadi perokok aktif.
Dalam sebuah studi/penelitian didapatkan kesimpualan bahwa wanita hamil yang merokok dapat mempengaruhi perkembangan prakelahiran, kelahiran dan perkembangan pasca kelahiran secara negatif (Pringle dkk, 2005). Kelahiran sebelum waktunya dan berat badan lahir rendah, kematian janin dan bayi yang baru lahir, masalah pernapasan, dan sudden infant death syndrome (SIDS) semuanya lebih umum dan sering terjadi pada keturunan yang ibunya merokok selama kehamilan (Mathews dkk, 2005).
Dalam studi yang lain, kontak prakelahiran dengan perokok berat telah dihubungkan dengan gejala menarik diri dari nikotin pada bayi yang baru lahir. (Godding dkk, 2004). Studi lainnya menghubungkan kontak kontak prakelahiran dengan perokok dengan keterampilan bahasa dan kognitif yang buruk pada usia 4 tahun (Fried & Watkinson, 1990). Masih studi yang berhubungan, mengungkap hubungan antara perilaku merokok pada ibu selama kehamilan dan angka ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang meningkat pada hampir 3000 anak berusia 5 hingga 16 tahun (Thapar dkk, 2000).
Program intervensi/penanganan yang dirancang untuk membantu wanita hamil berhenti mengkonsumsi rokok/nikotin dapat menurunkan beberapa efek negatif merokok, terutama dengan menaikkan berat badan bayi saat lahir, kelainan-kelainan fisik dan psikologis lainnya.
Dilarang Merokok
BalasHapusbagi ku tidak ada kata kompromi untuk rokok ihate smoke
BalasHapus