Makanan adalah zat penopang kebutuhan fisik. Terganggunya asupan makanan akan mempengaruhi keadaan fisik secara langsung. Zat-zat makanan yang tercukupi akan sangat mempengaruhi perkembangan organ-organ tubuh terutama pada tahap-tahap perkembangan (janin hingga dewasa). Organ itu termasuk pekembangan otak, system syaraf, alat indera dan lain-lain.
Otak, system syaraf dan alat indera yang terganggu pada tahap-tahap perkembangan karena kurangnya asupan makanan\nutrisi yang dibutuhkan akan mempengaruhi secara langsung perkembangan dan keadaan psikologis seseorang. Pada anak pengidap autis misalnya, jika makanan tidak terkontrol dari masa kecilnya, akan susah mengobati simpton-simpton/gejala-gejala autis hingga dewasa. Atau kurangnya asupan makanan akan membuat pertumbuhan otak kurang sempurna yang dapat mengakibatkan retardasi mental, pertumbuhan fisik yang tidak normal. Fisik yang tidak normal, dapat membuat seorang individu minder dengan keadaannya pada masa dewasa karena merasa malu dalam kehidupan sosial.
Ini jelas, bahwa makanan dapat mempengaruhi aspek fisik yang seterusnya akan mempengaruhi aspek psikologis. Bagaimana dengan asupan makanan pada masa dewasa, apakah masih dapat mempengaruhi keadaan psikologis seseorang? Makanan dapat mempengaruhi komposisi neurotransmitter dalam system syaraf. Neurotransmitter adalah zat kimia dalam system syaraf yang mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Jika kadar neurotransmitter dalam sistem syaraf tidak seimbang, maka dapat mempengaruhi keadaan psikologis seseorang.
Tags
Gizi dan Nutrisi