Inilah adalah pertanyaan yang sering dilontarkan oleh beberapa orang. Karena konon katanya, Iblis diciptakan dari api, sehingga zatnya sama dengan zat yang ada dalam negara yaitu api. Karena sama-sama “api” (Iblis diciptakan dari api), sehingga Iblis tidak akan merasakan apa-apa jika dimasukkan dalam neraka. Dibawah ini logika ilmiah yang membantah pernyatan tersebut.
Dalam agama samawi (Islam, Kristen dan Yahudi), di yakini bahwa, Iblis adalah makhluk yang sudah ditetapkan sebagai ahlul bait neraka, tidak ada pertentangan untuk itu. Iblis adalah makhluk yang dilaknat Allah, karena keingkaran dan kesombongannya. Iblis mempunyai pengikuti-pengikut yaitu syetan-syetan yang berasal dari golongan Jin dan Manusia. Syetan bukanlah nama makhluk, tetapi dia adalah nama sifat yang dinisbatkan pada orang-orang yang mengikuti jalan Iblis, baik dari golongan Jin dan Manusia. Sehingga ada syetan dari golongan manusia dan adapula dari golongan Jin. Dalam penjelasan agama samawi pula (Islam, Kristen, dan Yahudi), disebutkan bahwa Jin diciptakan dari api, dan manusia diciptakan dari tanah.
Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah Iblis dan Syetan dari golongan Jin, jika masuk neraka bisa merasakan panasnya api neraka, karena asap neraka sendiri adalah api yang menyala-nyala. Apakah api neraka bisa membakar zat makhluk yang diciptakan dari api pula?
Secara logika, jika api ditambah api, maka hasilnya adalah api. Demikian pula, jika air ditambah air maka hasilnya adalah air. Jadi tidak ada pengaruh dalam struktur susunannya (tidak ada perubahan bentuk/wujud), yang ada hanyalah perubahan jumlah. Padahal untuk bukti adanya kekerasan (asab dan hukuman), maka harus ada perubahan bentuk. Inilah merupakan logika pertama, yang mengatakan bahwa, jika Iblis dan Syetan dari golongan Jin dimasukkan kedalam neraka, maka mereka tidak akan merasakan apa-apa.
Yang menjadi bantahan logika diatas adalah perubahan wujud zat. Contohnya adalah sebagai berikut:
Air adalah zat yang berbentuk cair. Rumus kimianya adalah H2O. Air dapat diurai dari zat penyusun dasarnya yaitu Hidrogen (gas) dan oksigen (gas). Jika komposisi hidrogen (H) dengan oksigen (O) sesuai, maka akan menghasilkan zat baru, yaitu air (H2O) yang berbentuk cair. Jika air (H2O), ditambahkan dengan salah satu zat penyusun dasarnya misalnya oksigen (O), maka tidak akan membentuk zat baru, dan oksigen tersebut merupakan barang asing bagi air. Artinya, senyawa air (H2O) tidak akan mengikat ion oksigen lagi karena sudah berbeda struktur.
Manusia yang diciptakan dari tanah, juga sudah berbeda strukrurnya antara jasad manusia dengan stuktur tanah, walaupun masih ada komponen (zat) tanah dalam fisik/jasad manusia, tetapi tanah akan menjadi asing bagi tubuh manusia. Jika sebongkah tanah keras dilemparkan ke jasad/fisik manusia, maka mausiapun akan merasakan rasa sakit yang ditimbulkan dari lemparan tanah tersebut. Hal ini disebabkan karena, struktur tanah dan struktur fisik manusia sudah berbeda.
Demikian pula dengan Iblis dan golongan Syetan dari Jin yang diciptakan dari api. Iblis dan jin adalah sebuah bentuk ciptaan baru dari bahan dasar api. Tetapi zat api yang ada dalam jasad/fisik Iblis dan Jin sudah berbeda dengan zat aslinya. Hal ini yang membuat api dengan fisik Iblis dan Jin adalah barang asing. Sehingga jika Iblis dan Syetan dari golongan Jin di masukkan ke neraka, maka akan tetap merasakan panasnya api neraka, karena zatnya berbeda dengan api neraka.
Jadi, Iblis dan syetan dari golongan Jin tetap akan terbakar dan merasakan asab/panasnya api neraka, walaupun dia sendiri (Iblis dan Jin) diciptakan dari Api.
Gini logika nya, anda dan saya sama sama manusia, terbuat dari tanah dan memiliki daging dan tulang, terus muka lu gw tonjok, sakit ga?
BalasHapusnah sama kayak Iblis yang dari api dibakar pake api juga apakah bakalan sakit? simple
Lahhhh truss untuk apa iblis masuk neraka klo ga ngerasa apa apa
BalasHapusWaktu iblis dilaknat dan masuk neraka , dia kesakitan dan menawarkan untuk hidup di bumi karena ga kuat sama api neraka
BalasHapus