Zaman modern, sebuah zaman yang sangat menjanjikan, kata sebagian orang. Dia adalah zaman yang edan, penuh kenikmatan kata orang hedonis. Tetapi penilaian berbeda datang bagi seorang filosof, zaman modern adalah zaman kebodohan. Orang agamawan mengatakan, zaman modern adalah zaman jahiliyah modern.
Memang sangat mengherankan, di zaman ini, kita hidup seperti hidup tanpa pegangan yang kuat. Bahkan, masih banyak orang yang berpegang pada sesuatu yang tidak rasional. Dari segi kepercayaan misalnya, zaman ini adalah zaman booming munculnya berbagai kepercayaan dan agama-agama baru. Agama baru yang membawa dan menciptakan tuhan-tuhan yang baru.
Agama adalah keyakinan, dan dengan keyakinan itu seseorang akan merasa bahagia dan tenteram dengannya. Karena agamanya, seseorang rela mati untuk mempertahankannya. Dari sinilah, kita akan melihat munculnya keyakinan dan agama baru. Saya mengatakan ini adalah agama, karena sebagian orang masih menggabungkan pengertian antara agama dan keyakinan, padahal keduanya berbeda, karena agama adalah ritual dan kepercayaan/keyakinan adalah sisi spiritual
Kita tidak akan membahas agama dan kepercayaan tersebut, tetapi kita hanya akan mengenal, tuhan-tuhan dari agama dan kepercayaan baru tersebut. Dengan tuhan dan kepercayaan barunya tersebut, sebagian orang rela menyerahkan dan mengarahkan segala daya dan upayanya, bahkan nyawanya sekalipun. Dia adalah idealisme baru, yang merupakan tujuan hidup bagi yang bersangkutan.
Tuhan-tuhan di zaman modern itu antara lain:
Ilmu Pengetahuan
Mungkin kita sudah mendengar sebuah agama yang berlandaskan sesuai dengan ilmu pengetahuan. Yang dimaksud disini adalah seseorang yang baru yakin jika dilandasi bukti yang nyata, segala sesuatu yang tidak nyata (tidak bisa diobservasi/tidak bisa dibuktikan kebenarannya) adalah khayalan belaka. Untuk membuktikannya, harus melalui proses-proses tertentu, atas nama “ilmiah”. Yang tidak ilmiah, itu hanyalah omong kosong belaka. Jadi keyakinan bagi seseorang yang bertuhan “ilmu pengatahuan” adalah melalui proses ilmiah. Seleksinya ketat dan melalui prosedur tertentu untuk membuktikan kebenarannya. Jadi, jangan harap seseorang yang bertuhan “ilmu pengetahuan” akan percaya pada yang ghoib, karena dia tidak bisa diukur ataupun di observasi.
Harta dan Jabatan
Ini sebenarnya bukanlah tuhan yang baru di zaman ini, dia telah ada di zaman-zaman terdahulu. Zaman dulu ada Qorun, Fir’aun, dan lain-lain. Karena harta dan jabatan, seseorang rela menyerahkan segala daya dan upaya untuknya. Tidak ada batasan halal atau haram, yang ada hanyalah mencari kesempatan untuk mendapatkan segalanya. Karenanya, seseorangpun rela memfitnah, membunuh bahkan menyerahkan nyawanya. Dia adalah tujuan hidup, karena dibalik itu adalah kemegahan dan kenikmatan hidup, kata orang yang bertuhan “harta dan jabatan” ini.
Hasrat dan Seks
Ini adalah tuhan yang semakin menjamur, bahkan di Indonesia, tidak ada satu kotapun yang tidak mempunyai tempat ibadah bagi orang yang bertuhan “hasrat dan seks”. Bahkan tuhan “hasrat dan seks” ini terselubung atas nama “cinta”. Karena “cinta” seseorang pun rela mengorbankan segalanya, padahal cinta yang mereka tanam adalah cinta yang berdasar “hasrat dan seks”. Matinya orang yang bertuhan atas nama “cinta” adalah mati merana, karena harus berpisah dengan tuhannya tersebut, kata filosof.
Masih banyak tuhan-tuhan lain yang tidak sempat kami sebutkan disini, tetapi ini adalah tuhan dan agama baru yang paling banyak penganutnya saat ini.
Tags
Psikologi Agama