Agama dan kesehatan mental adalah dua sub kajian dalam psikologi dengan dinamika yang terkadang seiring, dan terkadang menafikan satu sama lain. Pembahasan agama dalam psikologi, bukan dalam bentuk ritualis, tetapi dalam bentuk keyakinan dan kepercayaan. Jadi pembahasan agama dalam psikologi, yang dimaksud adalah bagaimana seseorang meyakini dan mempercayai agama sehingga berpengaruh terhadap tingkah lakunya.
Psikoanalisa, adalah salah satu teori yang membahas tentang bagaimana sebuah agama muncul dan mempengaruhi tingkah laku individu. Menurut psikoanalisa, agama adalah pelarian individu, dari sebuah kepribadian yang tidak matang. Kepribadian yang tidak matang membuat individu menghadirkan agama sebagai tameng dan tempat pelarian. Kepercayaan terhadap agama adalah sebuah mekanisme pertahanan diri (defend menchanism).
Agama muncul pertama kali, karena ketakutan akan figur yang berkuasa. Pada masa kecil, figur berkuasa itu adalah ayah. Karena usia yang terus bertambah ketakutan akan figur ini juga tergeneralisasi. Figur ketakutan yang sebelumnya terhadap ayah, pada masa dewasa beralih kepada ketakutan terhadap figur yang maha kuasa, yang tidak bisa dilawan. Figur yang berkuasa itu disebut dengan nama Tuhan. Manusia tidak bisa melawan kematian, karena Tuhan berkuasa untuk itu. Akibatnya, manusia takut akan figur Tuhan tersebut. Sehingga, untuk menenangkan dirinya terhadap ketakutan, maka individu mempercayai dan menyembah Tuhan. Dengan menyembah Tuhan, individu akan merasa aman dari rasa ketakutannya tersebut.
Teori psikoanalisa ini bisa dimengerti, karena sumber teorinya pada perilaku-perilaku maldaptif, yang menganggap bahwa kepercayaan adalah sebuah perilaku yang maldaptif pula. Agama pada teori psikoanalisa adalah sebuah defend mechanism.
Pada dasarnya, teori psikoanalisa lebih banyak digunakan pada kasus-kasus klinis. Untuk menjelaskan bagaimana kemunculan agama/kecercayaan terhadap Tuhan, teori ini dianggap sebagai teori yang atheis. Orang yang beragama adalah orang yang sakit (kepribadian yang tidak matang). Teori psikoanalisa adalah teori yang menafikan agama.
Pada tulisan-tulisan selanjutnya, saya akan mengemukakan kelemahan teori psikoanalisa ini dalam kasus-kasus yang berhubungan dengan agama. Bahkan, beberapa metode klinis psikoanalisa tidak bisa menjangkau bagaimana terapi agama bisa membuat seseorang kembali kekesadaran, bahkan agama bisa membuat hidup seseorang menjadi paripurna.
Tags
Psikologi Agama