Stress
adalah keadaan psikologis dimana terjadi ketidakstabilan emosi seseorang yang
membuatnya tertekan. Sumber stress sendiri disebut stressor, dan akibat stress disebut dengan strain. Pada dasarnya stress dalam tegangan normal sangat berguna
untuk memacu kerja, meningkatkan produktivitas, atau keberanian menghadapi hal-hal
baru. Yang menjadi tidak normal jika,
stress dialami individu secara berkepanjangan, dan menggangu hidup individu
tersebut, karena merasa tidak mampu mengatasi strain yang ada. Bahkan ada
stress yang bersifat kronik, yang bisa menggangu kesehatan secara fisik (psikosomatik).
Ketidakmampuan
individu menghadapi stressor (berdamai dengan strain), karena tantangan yang
dihadapi individu jauh lebih besar dengan kukuatan yang tersedia. Bisa jadi
karena keadaan yang berubah drastis, atau volume tegangan yang datang besar dan
tiba-tiba sehingga tidak ada kesempatan individu untuk mempersiapkan diri
sebelumnya.
Biasanya,
individu yang mengalami gejala stress, bukan hanya merasa terbebani dengan
keadaannya, tetapi juga kurang bisa mengambil langkah-langkah memecahkan
masalah tersebut secara rasional. Dalam pikiran orang yang stress (abnormal),
situasi sekarang tidak bisa mereka selesaikan, serta tidak ada jalan keluar
dari masalah yang sedang dihadapi. Bisa dibayangkan, betapa berat beban orang
dihadapi orang yang mengalami stress. Mungkin, dia lebih memilih memidahkan gunung
yang besar, daripada dihadapkan untuk memecahkan masalahnya sekarang.
Apakah
stressor yang berat tidak bisa di selesaikan tanpa menimbulkan efek-efek stress?
Pada dasarnya stress yang dihadapi adalah hasil persepsi dan penilaian
psikologis terhadap masalah yang dihadapi. Sehingga semakin positif seseorang
memandang masalah (stressor), semakin kurang efek stress dalam diri orang
tersebut.
Penilaian
yang positif terhadap masalah, tidak lepas dari hasil pengalaman (pembelajaran)
sebelumnya. Semakin banyak referensi seseorang mengenai karakteristik strain
yang sedang dihadapi, maka semakin siap individu tersebut menghadapi masalah,
tentunya dengan sikap yang rasional.
Untuk mencegah
pribadi stress, sebenarnya harus dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Pembelajaran
yang bertahap yang diterima seseorang dari sejak bayi hingga dewasa, harus
diberikan secara bertahap sesuai dengan usia perkembangan. Seseorang akan
menjadi rentan dengan stress jika tantangan yang diberikan terlalu besar dengan
usia perkembangannya. Atau ada tahap-tahap dalam usia perkembangannya
terlampaui sehingga individu tidak memiliki referensi problem solving untuk masalahnya tersebut.
Tags
T. Kesehatan