Narkolepsi
adalah gangguan sistem saraf yang ditandai dengan kejadian tertidur tiba-tiba
di siang hari, dan juga kondisi mengantuk yang terus-menerus. Dalam bahasa
awam, bisa dikatakan sebagai serangan tidur, dimana penderitanya amat sulit
mempertahankan keadaan sadar. Hampir sepanjang waktu ia mengantuk. Rasa kantuk
biasanya hilang setelah tidur selama 15 menit, tetapi dalam waktu singkat
kantuk sudah menyerang kembali. Sebaliknya di malam hari, banyak penderita narkolepsi
yang mengeluh tidak dapat tidur (mengalami imsomnia).
Karakteristik
utama dari narkolepsi adalah mengantuk siang hari yang berlebihan, bahkan
setelah tidur malam yang cukup. Seseorang dengan narkolepsi kemungkinan akan
menjadi mengantuk atau tertidur atau hanya sangat lelah sepanjang hari, sering
pada waktu yang tidak tepat dan tempat yang tidak tepat. Tidur siang mungkin
terjadi dengan sedikit peringatan dan mungkin secara fisik tak tertahankan.
Tidur siang ini dapat terjadi beberapa kali dalam sehari. Mereka biasanya
menyegarkan, tapi hanya untuk beberapa jam. Mengantuk dapat bertahan untuk
jangka waktu yang lama. Selain itu, malam waktu tidur dapat terpecah-pecah
dengan terjaga.
Gangguan
terjadi pada mekanisme pengaturan tidur. Tidur, berdasarkan gelombang otak,
terbagi dalam tahapan-tahapan mulai dari tahap 1, 2, 3, 4 dan Rapid Eye
Movement (REM.) Tidur REM adalah tahapan dimana kita bermimpi. Pada penderita
narkolepsi gelombang REM seolah menyusup ke gelombang sadar. Akibatnya kantuk
terus menyerang, dan otak seolah bermimpi dalam keadaan sadar.
Penyebab
Narkolepsi
Penyebab
secara pasti gangguan narkolepsi belum diketahui. Beberapa penelitian yang
diadakan di Stanford University’s Sleep Disorder yang diadakan pada sejumlah
anjing yang dipelihara dan mengalami gangguan narkolepsi, didapatkan bahwa
gangguan narkolepsi pada anjing tersebut karena factor genetik. Penelitian lain
pada anjing-anjing yang dipelihara secara khusus didapatkan bahwa gangguan
narkolepsi disebabkan oleh degenerasi neuron-neuron (sel-sel syaraf yang
berfungsi mengirimkan informasi keseluruh tubuh) pada daerah-daerah tertentu
diotak.
Persoalannya
adalah apakah narkolepsi pada manusia disebabkan oleh degenerasi sel-sel neuron
yang sama pada aniing-anjing tersebut diatas? Hal ini mungkin menjadi tantangan
bagi peneliti-peniliti yang akan datang.
Teori
psikodinamik mengemukakan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan
psikologis individu untuk menyesuaikan diri. Ini mungkin secara tidak sadar di
gunakan individu sebagai sarana untuk melarikan diri dari
pertentangan-pertentangan hidup yang tidak menyenangkan. Narkolepsi ini juga
terjadi pada anak-anak dimana lingkungan rumahnya tidak memberikan stimulasi,
dengan demikian narkolepsi merupakan ungkapan kebosanan yang ekstrim. Akhirnya
narkolepsi terlihat juga pada anak-anak dengan intelegensi dibawah normal yang tidak memiliki kapasitas untuk menemukan hal-hal yang menarik
dilingkungan mereka.
Gejala-gejala
Narkolepsi
Tanda-tanda narkolepsi (U.S. National Library of Medicine) sebagai berikut:
Tanda-tanda narkolepsi (U.S. National Library of Medicine) sebagai berikut:
- Kondisi mengantuk yang luar biasa di siang hari, yang berlangsung sekitar setiap tiga hingga empat jam.
- Merasakan kebutuhan untuk tidur yang amat sangat dan kemudian tertidur.
- Tertidur selama sekitar 15 menit, dan setelah itu biasanya badan terasa segar.
- Bermimpi atau mengalami halusinasi yang terjadi di antara tidur dan terjaga.
- Ketidakmampuan untuk bergerak sesaat waktu terjaga, atau tiba-tiba terbangun.
Empat
gejala klasik lainnya dari gangguan, sering disebut sebagai "tetrad dari narkolepsi,"
adalah cataplexy, kelumpuhan tidur,
halusinasi hypnagogic, dan perilaku
otomatis.
Cataplexy adalah kondisi episodik menampilkan
hilangnya fungsi otot, mulai dari sedikit kelemahan (seperti limpness di leher
atau lutut, kendur otot-otot wajah, atau ketidakmampuan untuk berbicara dengan
jelas) untuk menyelesaikan runtuh tubuh. Episode mungkin dipicu oleh reaksi
emosional mendadak, seperti tawa, marah, terkejut, atau takut, dan dapat
berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit. Orang tetap sadar
sepanjang episode. Dalam beberapa kasus, cataplexy mungkin menyerupai serangan
epilepsi.
Kelumpuhan
Tidur adalah
ketidakmampuan sementara untuk berbicara atau bergerak saat bangun tidur (atau
kurang sering, ketika jatuh tertidur). Ini bisa berlangsung beberapa detik
untuk menit. Hal ini sering menakutkan tetapi tidak berbahaya.
Halusinasi
hypnagogic yang
hidup, sering kali menakutkan, pengalaman mimpi yang terjadi ketika
tidur-tiduran, tertidur dan / atau saat kebangkitan.
Perilaku
otomatis berarti
bahwa seseorang terus berfungsi (berbicara, menempatkan segala hal, dll) selama
episode tidur, tapi terbangun tanpa ingat melakukan kegiatan tersebut.
Diperkirakan
bahwa sampai 40 persen orang dengan pengalaman narkolepsi perilaku otomatis
selama episode tidur. Kelumpuhan tidur dan halusinasi hypnagogic juga terjadi
pada orang yang tidak memiliki narkolepsi, tetapi lebih sering pada orang yang
menderita kurang tidur yang ekstrem.
Penanganan
Bila
terdapat pola narkolepsi yang terus bertahan pada orang dewasa atau mengantuk
pada tengah-tengah kegiatan yang sedang berjalan, suatu masalah emosi yang
berat mungkin mendasari gangguan tidur itu, dan ini biasanya memerlukan
psikoterapi yang luas. Disamping itu, dapat pula digunakan obat-obatan (resep
dokter) perangsang (stimulan), seperti fedrin, amfetamin, dekstroamfetamin dan
metilfenidat, bisa membantu mengurangi narkolepsi. Dosisnya disesuaikan agar
tidak terjadi efek samping yang tidak diinginkan, seperti kegelisahan, terlalu
aktif atau penurunan berat badan. Untuk mengurangi katapleksi, biasanya
diberikan obat anti-depresi, yaitu imipramin. Akan tetapi perlu dikemukakan
karena penyebabnya belum diketahui dengan jelas, maka perawatan atau
pengobatannya secara efektif belum juga diketahui sampai sekarang.
Referensi:
Samiun,
Justinus. 2006. Kesehatan Mental.
Yogyakarta: Kanisius
http://id.wikipedia.org/wiki/Narkolepsi
http://www.news-medical.net/health/Narcolepsy-Symptoms-(Indonesian).aspx
Tags
Tidur