Setiap
budaya memiliki teori masing-masing mengenai mimpi. Dalam beberapa budaya,
mimpi dipercaya terjadi ketika roh atau jiwa menimbulkan tubuh fisik untuk
berpetualang menjelajahi dunia atau berbicara dengan para dewa. Pada budaya
lainnya, mimpi dianggap sebagai pengungkapan masa yang akan datang. Seorang
ahli Tao dari Cina pada abad ketiga sebelum masehi mencoba berpikir tentang
kenyataan yang mungkin mengenai dunia mimpi. Dia bercerita bahwa ia bermimpi menjadi
seekor kupu-kupu yang sedang terbang keberbagai tempat. “tiba-tiba saya terjaga
dan saya tetaplah Chuang Tzu”. Apakah Chuang Tzu bermimpi bahwa ia adalah
kupu-kupu, atau apakah kupu-kupu yang bermimpi bahwa ia adalah Chuang Tzu.
Selama
bertahun-tahun, para peneliti percaya bahwa setiap orang pernah bermimpi, dan
bahkan kebanyakan orang yang mengatakan tidak pernah bermimpi, pasti dapat
melaporkan terjadinya mimpi saat ia dibangunkan pada tidur REM. Meskipun
demikian, ada beberapa kasus yang sangat langka dari beberapa orang yang
tampaknya sama sekali tidak pernah bermimpi. Kebanyakan dari individu ini
mengalami gangguan atau cedera pada otak.
Dalam
mimpi, pusat perhatian kita adalah diri kita sendiri, walaupun terkadang
kejadian diluar diri, seperti bunyi sirene, yang melengking, dapat mempengaruhi
isi mimpi. Ketika mimpi sedang berlangsung, mimpi tersebut dapat terlihat
sangat hidup dan jelas namun dapat juga terlihat samar-samar, mimpi juga dapat
bersifat menakutkan namun dpat juga menenangka. Terkadang, mimpi juga dapat
dipahami secara logis, sampai ketika anda terbangun dan menemukan apa yang anda
alami sebagai sesuatu yang tidak logis, aneh dan salah tempat. Walaupun kebanyakan
dari kita tidak menyadari tubuh kita atau dimana kita berada saat bermimpi,
beberapa orang mengatakan bahwamereka terkadang memiliki lucid dream, dimana mereka mengetahui bahwa mereka sedang bermimpi
dan merasa seolah-olah merasa sadar akan hal itu tersebut. Beberapa bahkan
menyatakan bahwa meraka dapat mengatur perisitiwa yang terjadi dalam mimpi
mereka, seperti seorang penulis scenario menentukan apa yang terjadi dalam
sebuah film, walaupun kemampuan seperti ini jarang ditemukan.
Salah satu
isu yang bertahun-tahun mengusik peneliti mengenai tidur adalah pergerakan mata
pada saat tidur REM berhubungan dengan kejadian-kejadian dan tindakan-tindakan
yang terjadi dalam sebuah mimpi apakah mata mencoba untuk menangkap
gambaran-gambaran yang terjadi? Beberapa peneliti percaya bahwa pada orang
dewasa, gerakan mata ketika bermimpi memang mencerminkan gerakan dalam keadaan
terjaga, yaitu gerakan mata dan kepala terjadi secara sinkron ketika orang
tersebut bergerak dan memindahkan tatapannya. Tetapi peneliti lain berpikir
bahwa gerakan mata tidak lebih berhubungan dengan isi dari mimpi hanya
merupakan kontraksi otot-otot di telinga bagian dalam semata, yang juga terjadi
pada tidur REM.
Tags
T. Kesehatan