Mungkin
ini adalah sebuah ironi dalam dunia pendidikan kita, khususnya jenjang
pendidikan akhir, dimana peserta didik dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja.
Dilihat dari perkembangan fisik dan psikologis, masa ini adalah masa-masa
dewasa awal (sekitar umur 20 tahun), dimana seseorang dihadapkan pada realita
dunia baru, dunia kerja.
Sebuah
survey yang diadakan pada beberapa orang mahasiswa, didapatkan bahwa sebagian
besar dari mereka belum mendapatkan gambaran yang jelas tentang masa depan
mereka, dan kebanyakan mereka menginginkan sebuah pekerjaan yang “terjamin”,
seperti menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Tetapi sebagian besar dari mereka
belum mengetahui bagaimana keadaan dunia kerja yang sesungguhnya.
Seberapa
jauh kesenjangan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja? Yang perlu digaris
bawahi bahwa dunia pendidikan bukan untuk mencari kerja, karena pendidikan
“tidak menyediakan pekerjaan”. Tetapi dunia pendidikan bertanggungjawab
menyiapkan seseorang untuk bisa bekerja dan produktif. Memang arah antara
pendidikan dan kerja berbada, jika dunia pendidikan berafiliasi kepada
memanusiakan manusia dengan pengetahuan, skill dan ilmu, dunia kerja lebih
berafiliasi kepada menjawab tantangan dan kebutuhan ekonomi.
Pendidikan
dan pekerjaan sama-sama untuk menciptakan manusia yang utuh sebagai seorang
yang berguna dan produktif (memanusiakan manusia). Manusia yang bekerja tanpa
ilmu, bisa dibayangkan bagaimana hasil yang didapatkan. Demikian juga
sebaliknya, manusia berilmu tanpa pekerjaan, ilmunya juga tidak berguna, bahkan
sia-sia.
Sehingga
seyogyanya pendidikan dan pekerjaan adalah sebuah yang paralel (berhubungan),
bukan sebuah yang paradox apalagi bertentangan. Dunia pendidikan diperuntukkan
untuk mempersiapkan calon profesional handal dibidangnya masing-masing.
Bagaimana
dengan dunia pendidikan kita yang hanya berorientasi pada formalitas dan
legalitas sertifikat (ijazah), bukan berorientasi pada kemampuan anak didik untuk
bisa diserap dan professional dalam dunia kerja.
nice info sobat..
BalasHapusmksh buad informasinya
kommen balik yaaa
follow n tker link jg
Saya setuju, saat saya baru lulus saya juga merasakan hal itu. Para mahasiswa yang baru lulus belum dibekali oleh kemampuan untuk siap menghadapi realitas dunia kerja. Jalan keluar yang bisa dilakukan adalah mencoba wirausaha saat masih duduk di bangku kuliah, tentu saja dengan tidak mengabaikan kewajiban sebagai mahasiswa, daripada waktu luang digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna, lebih baik digunakan untuk wirausaha.
BalasHapusSalam Kenal