Pencapaian sebuah target, adalah sesuatu yang dinantikan. Misalnya hasil evaluasi belajar, adalah hal yang sangat mendebarkan disaat-saat pengumuman hasil belajar. Atau laporan tim kerja, tentang hasil yang dicapai minggu ini. Bagaimana respon kita dengan hasil-hasil yang pernah kita terima selama ini? puas, kurang puas, merasa gagal, atau biasa-biasa saja?
Ternyata respon seseorang sangat berbeda-beda, walaupun hasil nilai yang diterima itu sama. Jika seorang siswa mendapat nilai 8, mungkin dia akan merasa bahagia, karena nilai 8 adalah nilai rata-rata. Tetapi kita pasti akan mendapatkan siswa yang cemberut jika mendapatkan nilai yang rata-rata ini, karena memiliki standar lebih untuk dirinya sendiri.
Secara psikologis, tidak ada orang yang menginginkan hasil yang “rata-rata”, semua orang menginginkan hasil yang lebih. Membeli jajajanan misalnya, seseorang akan merasa senang jika jajanan itu lebih banyak dibandingkan yang biasa dibeli selama ini. Mencari pasangan hidup, tidak ada orang yang menginginkan yang rata-rata, pasti menginginkan pasangan yang memiliki nilai plus diantara yang lainnya, sehingga menjatuhkan pilihan pada nilai plus tersebut.
Demikian juga dalam kehidupan keluarga, seorang anak pasti menginginkan orang tua yang super, orang tua yang tahu segalanya, karena diadalah jagoan dan referensi mereka. Demikian juga istri, pasti menginginkan suami yang luar biasa. Ataupun seorang atasan, pasti menginginkan bawahan yang luar biasa, tidak menginginkan seorang bawahannya yang biasa-biasa saja. Intinya bahwa, semua menuntut hasil diatas rata-rata, baik orang lain ataupun diri kita sendiri.
Apa yang menyebabkan perbedaan persepsi terhadap nilai rata-rata ini? sebenarnya tidak ada perbedaan persepsi terhadap nilai rata-rata ini, karena semua orang menginginkan hasil yang lebih, hanya saja, sebagian besar orang sudah merasa beruntung dan merasa bersyukur jika mendapat hasil yang rata rata-rata. Jika melihat pergerakan kurva normal, maka orang yang merasa aman pada nilai-rata-rata adalah jumlah yang mayoritas dalam populasi.
Mungkin ini adalah sebuah kontradiksi, dimana sebagian besar orang menginginkan hasil diatas rata-rata, tetapi pencapaian dan kepuasan mayoritas orang berada pada tingkat rata-rata.
Jika dianalisis lebih lanjut, ternyata, kepuasan pada perolehan nilai rata-rata karena sebagian besar orang terlalu cepat berdamai dengan hasil yang dicapai, tanpa menganalisis faktor-faktor penyebab yang menyebabkan nilai tidak sesuai dengan target diatas rata-rata.
Soal pencapaian hasil, semakin cepat berdamai, semakin lemah gregetan seseorang. Jika seseorang cepat berdamai tentang pencapaian hasil itu menunjukkan akan rasa malas dan daya juang mereka yang rendah.
Tahukah anda apa definisi pencapaian hasil yang rata-rata itu? Ternyata jika kita menyadari lebih dalam, pasti kita akan setuju jika kita mendefinisikan hasil yang rata-rata itu sebagai nilai yang terburuk diantara yang terbaik, dan terbaik diantara yang terburuk.
Maukah anda menyerah pada pada hasil yang rata-rata, yang menjadikan anda terburuk dintara yang terbaik dan terbaik diantara yang terburuk?