Akhir-akhir ini, kita sering dikejutkan dengan berbagai kasus bunuh diri. Tidak hanya cara bunuh diri yang mengalami perkembangan variasi, tetapi juga penyebab-penyebab yang menjadi motif bunuh diri juga bervariasi. Secara umum, bunuh diri merupakan manifestasi puncak dari kasus-kasus depresi yang di alami individu. Seseorang tidak tahu lagi jalan keluar, memecahkan masalahnya, sehingga mengambil jalan pintas bunuh diri.
Bunuh diri termasuk dalam gangguan suasana hati (mood) yaitu gangguan unipolar atau bipolar dan lebih dekat dengan hubungannya dengan depresi sehingga digolongkan dalam gangguan unipolar. Orang-orang yang mengalami depresi yang berat sering melakukan bunuh diri karena merasa putus asa dan tidak berdaya. Depresi tersebut mudah diidentifikasikan sengan ciri-ciri klasik, seperti kehilangan selera makan, kehilangan berat badan, insomnia, sembelit, amenorrhea (menstruasi terhenti), kehilangan semangat, merasa cemas, atau merasa bersalah.
Jika dilihat dalam perbedaan gender, wanita memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk berusaha bunuh diri tiga kali lipat lebih besar dibanding laki-laki, tetapi laki-laki memiliki kemungkinan berhasil bunuh diri lebih besar tiga kali lipat lebih besar dibanding wanita. Menurut Holinger & Offer, angka bunuh diri yang lebih tinggi terjadi pada usia remaja dan pasa usia lnjut. Sesudah masa remaja, angka bunuh diri berkurang dan kemudian secara perlahan-lahan menanjak lagi serta mencapai angka yang tinggi pada orang sudah tua.
Dalam salah satu peneliitian, hampir 3.000 orang yang mengalami depresi atau ingin melakukan bunuh diri diwawancarai dengan bermacam-macam variabel. Dua tahun setelah para penderita itu dilepaskan dari rumah sakit, suatu penelitian lanjutan atau berikutnya diadakan untuk menentukan siapa yang telah melakukan bunuh diri (Motto, et al., 1985). Dari data-data yang terkumpul dilakukan analisis untuk menentukan variabel-variabel manakah yang menjadi predictor-prediktor yang sangat baik terhadap bunuh diri yang akan terjadi. Hasilnya seperti pada tabel diawah ini.
Variabel | Kategori Resiko Tinggi |
Usia | Lebih tua |
Jabatan | Status lebih tinggi |
Sumber finansial | Lebih banyak |
Gangguan emosional dalam keluarga | Depresi, alkoholisme |
Oreientasi seksual | Biseksual, homoseksual |
Dirawat di rumah sakit jiwa sebelumnya | Sering dirawat |
Hasil dari bantuan sebelumnya | Negatif atau bervariasi |
Takut akan kerugian finansial | ya |
Stress khusus | ya |
Tidur | Lebih banyak tidur setiap malam |
Perubahan berat | Bertambah atau berkurang |
Ide dikejar-kejar | ya |
Impuls bunuh diri | ya |
Reaksi terhadap pewawancara | Negatif |
Perlu diketahui bahwa, melihat variabel-variabel diatas, kebanyakan individu yang bunuh diri tidak memiliki semua atau bahkan sebagian besar memiliki karaktersitik-karakteristik tersebut.