Lagi-lagi facebook, yang membuat ratusan orang menjadi ketagihan dengannya. Sebagai salah satu jejaring sosial terbesar didunia dan terpopuler di Indonesia, facebook ternyata memiliki efek yang besar dalam kehidupan keseharian penggunanya.
Sebagian pengguna facebook menjadi ketagihan dan ketergantungan dengan jejaring sosial yang satu ini. Sebuah fenomena dunia maya yang mempengaruhi efek psikologis. Dalam keadaan dan situasi apapun, seorang yang ketergantungan dengan facebook, akan berusaha untuk berinteraksi dengan dunia maya, walau hanya sekedar update status.
Memang banyak tipe kepribadian pengguna facebook. Ada yang menggunakan facebook sebagai sarana berinteraksi, yang tidak bisa dilakukan dalam dunia nyata secara efesien dan cepat. Tetapi bagaimanapun modernnya dunia jejaring sosial dalam membangun sebuah interaksi sosial, tidak akan menggantikan peran penting interaksi sosial yang sesungguhnya di dunia nyata. Bahkan ada pengguna facebook yang aktif di dunia jejaring sosial ini dan seakan-akan menarik diri dalam kehidupan sosial yang nyata, ini adalah sebuah tingkah laku yang akan membentuk tingkah laku yang abnormal.
Tingkah laku abnormal sebagai akibat dari ketergantungan dengan jejaring sosial dunia maya, karena pada dasarnya dunia maya bukanlah sebuah kehidupan “nyata”. Apa yang ada dalam dunia maya tidak semuanya ada dalam dunia nyata, bahkan apa yang ditampilkan dalam jejaring sosial tersebut, biasanya juga adalah sebuah kepalsuan. Misal saja, seseorang yang pendiam di dunia nyata, tetapi sangat rajin update status setiap saat. Ini adalah contoh bahwa aktivitas dunia nyata dan dunia maya dalam mengungkapkan sisi-sisi kepribadian sangat berbeda.
Apa yang menyebabkan perbedaan tersebut? Bisa saja perbedaan itu karena seseorang tidak bisa berinteraksi langsung dengan kehidupan nyata, dan dunia maya adalah sebuah pelarian. Di dunia nyata tidak ada yang mau mendengarkan, tetapi di dunia maya mereka mempunyai beribu-ribu teman yang siap memberikan comment back, terhadap satusnya. Semakin rajin seseorang memberikan comment, semakin banyak pula comment back yang akan didapatkannya. Apakah comment back yang diterima itu adalah sebuah perhatian yang tulus? Tergantung pada niat hati masing-masing.
“Lagi marah, masuk kamar, tutup pintu, up date status”, atau “ada kecelakaan di depan, berhenti sebentar, ambil HP, up date status”, atau “lagi berantem sama pacar, ganti status berpacaran, jadi single”, dan lain-lain. Yang jelas, orang yang mengalami ketergantungan dengan facebook, biasanya menganggap kehidupan sosial nyata tidak penting lagi, dan jejaring sosial dunia maya adalah jawaban yang instan. Padahal, yang logic adalah memecahkan masalah secara real dan jantan dan menghadapinya secara jantan pula di dunia nyata.
betul gan =)
BalasHapusya mau gimna lagi kalo g ada tempat untuk curhat????
BalasHapusBenar...
BalasHapuspenting diingat pesan dalam alenia terakhir..
salam hangat
segala sesuatu yg berlebihan memang mungkin tidak baik. bukan pula berarti facebook itu tidak ada gunanya. facebook efektif untuk menjalin silaturahim dengan kawan yg berlokasi di tempat yg jauh. kalo cuma satu kota saja sih ya ngapain juga fesbukan kalo memang ada perlu (entah bisnis atau apa), mendingan langsung berkunjung aja ke rumahnya. jadi intinya adalah: keseimbangan....
BalasHapus