Puasa adalah menahan rasa lapar dan haus, tidak makan dan tidak minum sehari penuh. Keadaan ini membuat sebagian orang mengganggap puasa itu berat. Apalagi berhadapan dengan pekerjaan-pekerjaan yang berat, yang mebutuhkan tenaga ekstra. Tapi beberapa orang mengganggap puasa itu hanyalah sekedar mengatur pola makan dengan aturan diet tertentu (tidak makan atau minum pada waktunya). Dari sisi kesehatan, banyak pembahasan tentang keutamaan berpuasa, fisik dan psikis. Dia menyehatkan badan dan sebuah terapi untuk jiwa.
Pada dasarnya, berpuasa tidak melulu identik dengan rasa lapar. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk menghindari rasa lapar pada saat berpuasa, walaupun sedang beraktivitas berat. Beberapa tips-tips berikut ini bisa membantu anda tidak terasa lapar saat berpuasa:
1. Latihan berpuasa
Puasa yang paling berat terasa adalah puasa pada hari-hari pertama. Hari pertama puasa tubuh terasa loyo, lemas dan tanpa tenaga sama sekali. Jika waktu berbuka tiba, hidup rasanya kembali. Ini karena tubuh kita berusaha menyesuaikan asupan gizi dengan aktivitas yang kita lakukan. Sistem dalam pencernaan kira mengatur dan beradaptasi dengan kebiasaan makan yang baru.
Ini dapat diatasi dengan membiasakan berpuasa sebelumnya. Tubuh kita tidak kaget dengan kebiasaan baru dalam asupan makanan. Banyak berpuasa sunat sebelum memasuki bulan ramadhan adalah solusinya.
2. Pengaturan jam sirkandian
Mungkin banyak yang bertanya, apa itu jam sirkandian? Jam sirkandian adalah kebiasaan-kebiasaan kita yang dilakukan selama sehari semalam. Dia semacam jam dalam tubuh kita, yang memberitahukan apa yang akan dikerjakan sekarang. Misalnya, anda mempunyai kebiasaan bangun jam 4 pagi, tubuh akan bangun pada jam-jam itu, seakan-akan dia mempunyai pola-pola tertentu. Atau anda mempunyai pola tidur pada jam-jam tertentu, maka pada jam-jam itu anda akan ngantuk. Begitupula pola makan. Jika anda suka makan pagi, maka tubuh anda akan terasa lapar pada pagi hari, atau mempunyai pola makan jam 8 malam, maka tubuh anda seakan membutuhkan makan pada jam delapan tersebut. Jika kita tidak melakukan aktivitas-aktivitas keseharian ini, seakan-akan ada yang kurang dalam aktivitas kita.
Jam sirkandian kita banyak berpengaruh pada proses metabolisme dalam tubuh kita. Dalam hal “makan-minum” yang lebih banyak mempengaruhi gerakan lambung. Jika anda mempunyai kebiasaan makan pagi jam 6 atau 7 atau kebiasaan makan siang jam 12 atau 1, tubuh anda akan terasa lapar pada jam-jam itu. Ini karena lambung kita terbiasa dengan asupan makanan pada jam-jam itu. Apabila anda tidak makan (berpuasa), maka lambung akan tetap bekerja sehingga kita terasa lapar. Rasa lapar bisa diatasi pada waktu berpuasa dengan mengatur kembali pola waktu makan.
3. Tetap beraktivitas seperti biasa
Aktivitas-aktivitas keseharian tetap kita laksanakan, jangan jadikan puasa sebagai alasan malas beraktivitas. Pekerjaan ringan atau berat sebenarnya tidak banyak mempengaruhi puasa. Pengeluaran energi yang besar pada pekerjaan yang berat memang membutuhkan asupan energi yang lebih besar. Tetapi tubuh kita sebenarnya menyimpan energi yang lebih besar dari yang kita keluarkan pada keseharian penuh, jadi jangan takut mati (karena tidak ada orang yang mati) karena berpuasa.
Jika tubuh kita kelebihan energi, maka sebagian energi akan disimpan dalam otot (gula otot/glikogen), dan apabila merasa kekurangan, maka energi yang disimpan dalam otot (glikogen) akan diubah oleh tubuh kita menjadi bentuk energi siap guna. Tetapi jangan karena ingin menyimpan energi lebih banyak sehingga makan lebih banyak (balas dendam) pada malam hari puasa. Perhatikan, makanan harus tetap seimbang.
4. Perhatikan suhu udara di tempat kerja
Suhu udara juga mempengaruhi rasa lapar. Suhu tempat kerja yang baik dan netral adalah suhu kamar (250). Kalau tempat kerja dalam ruangan ber-AC mungkin tidak masalah, lain halnya jika kita bekerja diluar ruangan.
Ruangan atau lingkungan yang terlalu dingin, akan membuat tubuh kita terasa cepat lapar, karena sebagian energi digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh tetap seimbang. Jika suhu ruangan atau lingkungan terlalu panas, maka akan menguras simpanan air dalam bentuk keringat, sehingga kita merasa kehausan. Yang perlu dimanipulasi dalam hal ini adalah waktu dan bentuk pekerjaan kita. Mungkin pekerjaan yang lebih berat diluar ruangan dikerjakan lebih awal sebelum sinar matahari menyengat.
5. Hindari stress
Stress juga mempengaruhi kondisi lapar. Jika tubuh kita sedang stress, maka proses metabolismenya terganggu. Bisa saja rasa lapar langsung hilang, ataupun rasa lapar tidak tertahankan lagi. Pikiran sehat, tenang, sabar mungkin akan membantu anda.
6. Luruskan niat dan Ikhlas
Yang perlu diperhatikan agar puasa terasa nyaman adalah luruskan niat dan tanamkan rasa ikhlas. Rasa ikhlas akan membuat hidup lebih enjoy. Tanpa beban psikologis yang akan menguras energi. Rasa ikhlas bahkan memunculkan energy baru yang tersembunyi.
Tetap senyum dan semangat menjalani aktivitas…..~~~
Pada dasarnya, berpuasa tidak melulu identik dengan rasa lapar. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk menghindari rasa lapar pada saat berpuasa, walaupun sedang beraktivitas berat. Beberapa tips-tips berikut ini bisa membantu anda tidak terasa lapar saat berpuasa:
1. Latihan berpuasa
Puasa yang paling berat terasa adalah puasa pada hari-hari pertama. Hari pertama puasa tubuh terasa loyo, lemas dan tanpa tenaga sama sekali. Jika waktu berbuka tiba, hidup rasanya kembali. Ini karena tubuh kita berusaha menyesuaikan asupan gizi dengan aktivitas yang kita lakukan. Sistem dalam pencernaan kira mengatur dan beradaptasi dengan kebiasaan makan yang baru.
Ini dapat diatasi dengan membiasakan berpuasa sebelumnya. Tubuh kita tidak kaget dengan kebiasaan baru dalam asupan makanan. Banyak berpuasa sunat sebelum memasuki bulan ramadhan adalah solusinya.
2. Pengaturan jam sirkandian
Mungkin banyak yang bertanya, apa itu jam sirkandian? Jam sirkandian adalah kebiasaan-kebiasaan kita yang dilakukan selama sehari semalam. Dia semacam jam dalam tubuh kita, yang memberitahukan apa yang akan dikerjakan sekarang. Misalnya, anda mempunyai kebiasaan bangun jam 4 pagi, tubuh akan bangun pada jam-jam itu, seakan-akan dia mempunyai pola-pola tertentu. Atau anda mempunyai pola tidur pada jam-jam tertentu, maka pada jam-jam itu anda akan ngantuk. Begitupula pola makan. Jika anda suka makan pagi, maka tubuh anda akan terasa lapar pada pagi hari, atau mempunyai pola makan jam 8 malam, maka tubuh anda seakan membutuhkan makan pada jam delapan tersebut. Jika kita tidak melakukan aktivitas-aktivitas keseharian ini, seakan-akan ada yang kurang dalam aktivitas kita.
Jam sirkandian kita banyak berpengaruh pada proses metabolisme dalam tubuh kita. Dalam hal “makan-minum” yang lebih banyak mempengaruhi gerakan lambung. Jika anda mempunyai kebiasaan makan pagi jam 6 atau 7 atau kebiasaan makan siang jam 12 atau 1, tubuh anda akan terasa lapar pada jam-jam itu. Ini karena lambung kita terbiasa dengan asupan makanan pada jam-jam itu. Apabila anda tidak makan (berpuasa), maka lambung akan tetap bekerja sehingga kita terasa lapar. Rasa lapar bisa diatasi pada waktu berpuasa dengan mengatur kembali pola waktu makan.
3. Tetap beraktivitas seperti biasa
Aktivitas-aktivitas keseharian tetap kita laksanakan, jangan jadikan puasa sebagai alasan malas beraktivitas. Pekerjaan ringan atau berat sebenarnya tidak banyak mempengaruhi puasa. Pengeluaran energi yang besar pada pekerjaan yang berat memang membutuhkan asupan energi yang lebih besar. Tetapi tubuh kita sebenarnya menyimpan energi yang lebih besar dari yang kita keluarkan pada keseharian penuh, jadi jangan takut mati (karena tidak ada orang yang mati) karena berpuasa.
Jika tubuh kita kelebihan energi, maka sebagian energi akan disimpan dalam otot (gula otot/glikogen), dan apabila merasa kekurangan, maka energi yang disimpan dalam otot (glikogen) akan diubah oleh tubuh kita menjadi bentuk energi siap guna. Tetapi jangan karena ingin menyimpan energi lebih banyak sehingga makan lebih banyak (balas dendam) pada malam hari puasa. Perhatikan, makanan harus tetap seimbang.
4. Perhatikan suhu udara di tempat kerja
Suhu udara juga mempengaruhi rasa lapar. Suhu tempat kerja yang baik dan netral adalah suhu kamar (250). Kalau tempat kerja dalam ruangan ber-AC mungkin tidak masalah, lain halnya jika kita bekerja diluar ruangan.
Ruangan atau lingkungan yang terlalu dingin, akan membuat tubuh kita terasa cepat lapar, karena sebagian energi digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh tetap seimbang. Jika suhu ruangan atau lingkungan terlalu panas, maka akan menguras simpanan air dalam bentuk keringat, sehingga kita merasa kehausan. Yang perlu dimanipulasi dalam hal ini adalah waktu dan bentuk pekerjaan kita. Mungkin pekerjaan yang lebih berat diluar ruangan dikerjakan lebih awal sebelum sinar matahari menyengat.
5. Hindari stress
Stress juga mempengaruhi kondisi lapar. Jika tubuh kita sedang stress, maka proses metabolismenya terganggu. Bisa saja rasa lapar langsung hilang, ataupun rasa lapar tidak tertahankan lagi. Pikiran sehat, tenang, sabar mungkin akan membantu anda.
6. Luruskan niat dan Ikhlas
Yang perlu diperhatikan agar puasa terasa nyaman adalah luruskan niat dan tanamkan rasa ikhlas. Rasa ikhlas akan membuat hidup lebih enjoy. Tanpa beban psikologis yang akan menguras energi. Rasa ikhlas bahkan memunculkan energy baru yang tersembunyi.
Tetap senyum dan semangat menjalani aktivitas…..~~~
irama sirkadian..
BalasHapus