Pengertian Kreativitas
Menurut Graham Wallas (1926), kreativitas merupakan proses 5 tahap:
- Kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan fakta, informasi atau unsur-unsur yang ada.
- Berpikir kreatif/berpikir divergen adalah kemampuan --- berdasarkan data atau informasi yang tersedia --- menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, di mana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban.
- Kreativitas adalah pengalaman mengekpresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain. (Clark Moustatis)
- Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekpresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme (Rogers).
- Baru (novel): inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, mengejutkan.
- Berguna (useful): lebih enak , lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/ banyak.
- Dapat dimengerti (understandable): hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu. (David Cambell)
- Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai “kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan” (Munandar, S.C.U., 1977).
- Kemampuan untuk mengkombinasikan
- Memecahkan/ menjawab masalah
- Cerminan kemampuan operasional anak kreatif (Utami Munandar: 1992)
- The ability to generate innovative ideals and manifest them from thought into reality.
- The process involves original thinking and then producing.
- The process involves original thinking and then producing.
- Perilaku yang tidak biasa (unusual), yang bernilai berdasarkan konvensi atau norma tertentu, dan ditandai oleh originalitas
- Ciri utama Kreativitas: Sikap Kreatif
- Sikap Kreatif: purpose, values, and a number of personality traits that together predispose an individual to think ia an independent, flexible, and imaginative way (Davis 1976).
- Kreative: Proses yang menghasilkan produk kreatif
- Kreativitas menghasilkan “KEBAHARUAN”
- Creativity result not in imitation, but new, original, independent, and imagination way of thinking about or doing something.
Menurut Graham Wallas (1926), kreativitas merupakan proses 5 tahap:
- Preparation (Persiapan) --- Proses pengumpulan informasi dan menginvestasikan masalah.
- Incubation (Pengendapan) --- secara tidak sadar memikirkan problem
- Intimation.
- Ilumination (iluminasi) --- menyadari cara-cara baru dalam memecahkan masalah.
- Verification (menguji) --- mengimplementasikan temuan.
- Persiapan -- Mendifinisikan masalah, tujuan, atau tantangan.
- Inkubasi --- Mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran.
- Iluminasi --- Mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan.
- Verifikasi --- Memastikam apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah.
- Aplikasi ---- Mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut
Proses Kreatif menurut David Cambell urutannya sebagai berikut
Pendekatan Psikodinamika
- Persiapan (preparation): meletakan dasar, mempelajari latar belakang masalah, seluk beluk dan problematikanya. Meskipun tidak semua ahli kreatif, namun kebanyakan pencipta adalah ahli. Terobosan gemilang dalam suatu bidang hampir selalu dihasilkan oleh orang-orang yang sudah lama berkecimpung dan lama berpikir dalam bidang itu.
- Konsentrasi (concentration): sepenuhnya memikirkan, masuk luluh, terserap dalam perkara yang dihadapi. Orang-orang kreatif biasanya serius, perhatiannya tercurah dan pikirannya terpusat pada hal yang mereka kerjakan.
- Inkubasi (incubation): mengambil waktu untuk meninggalkan perkara, istirahat, waktu santai. Sebuah busur tak dapat direntang terus-menerus untuk jangka panjang tanpa bahaya patah. Maka kita perlu melarika diri dari perkara yang sedang kita selesaikan, masalah yang hendak kita pecahkan.
- Iluminasi: mendapatkan ide gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru Bagian paling nikmat dalam penciptaan, tahap AHA! Ketika segalanya jelas, hubungan kaitan perkara gambling, dan penerangan untuk pemecahan masalah, jawaban baru tiba-tiba tampak laksana kilat.
- Verifikasi/ Produksi : memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah. Tahap AHA!, betapa pun memuaskan, barulah merupakan akhir dari suatu awal. Masih ada pekerjaan berat yang harus dikerjakan.
Pendekatan Psikodinamika
- Kreativitas muncul dari adanya tension antar realita kesadaran dan dorongan ketidaksadaran.
- Ada dua proses terbentuknya kreativitas: regresi adaptif (primer) dan elaborasi (sekunder)
- Adaptive regression: the intrusion of unmodulated thought in consciousness, yang muncul selama problem solving, tetapi lebih sering muncul ketika individu sedang melamun, intoksikasi dari obat-obatan, fantasi atau melamun, atau Psikosis.
- Elaborasi: The reworking and transformation of primary proccess material throught reality-oriented, ego- controiled thinking. Kemampuan untuk mengembangkan dan memerinci ide.
- Kreativitas dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dengan pendekatan psikometris yang menggunakan paper and pencil test.
- Torrance mengembangkan Tests of Creative Thinking, yang didasarkan pada teori Guilford, yaitu: Divergent Thinking.
- Meneliti tentang representasi mental dan proses terjadinya berpikir kreatif.
- Ada dua proses dalam berpikir kreatif, yaitu: fase generative dan fase exploratory.
- Fase genetative: individu mengkonstruksi representasi mental yang mengacu pada struktur yang telah ada, yang berisi property yang mendorong munculnya temuan kreatif.
- Fase exploratory: property tersebut digunakan untuk menghasilkan ide-ide kreatif.
- Ada tiga variabel pembentuk kreativitas:
- Kepribadian: self-actualization (Rogers), Boldness, courage, freedom, spontaneity, self acceptance (Maslow).
- Motivation: Intrinsic motivation, need for order, need for achievement.
- Lingkungan sosiokultural: role models, resources, competitors.
- Dengan berkreasi individu dapat mengaktualisasikan diri.
- Berpikir kreative memungkinkan individu untuk melihat berbagai kemungkinan jawaban atas penyelesaian masalah (hal ini belum mendapat perhatian dalam dunia pendidikan).
- Proses kreatif memberi kepuasan kepada seseorang.
- Proses kreative memungkinkan individu meningkatkan kualitas hidupnya (SCU Munandar, 1992).
Daftar Pustaka
Campbell, David.1986. Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Kanisius
Munandar, Utami. 2002. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Munandar, Utami. 1999. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
www.psychologymania.com
Tags
Kreativitas