Judul ini mungkin sangat provokatif, dan akan disangkal matian-matian oleh “mereka-mereka”, bahkan saya pun akan menentangnya. Sebenarnya, judul asli tulisan ini adalah, PEREMPUAN SILAU DENGAN HARTA, LAKI-LAKI SILAU DENGAN SEKS. Tapi jangan sampai ada yang mengira tulisan ini mengandung seks, sehingga baru pertama liat sudah anti-anti, atau lari duluan atau mata ada yang matanya terbelalak untuk cepat membacanya, sehingga saya putuskan diganti dengan judul diatas. Jangan sampai ada dusta diantara kita.
Ini adalah sebuah fakta dan isu terkait gender. Isu-isu stereotype gender, memang tak bisa dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Bahkan tanpa disadari, stereotype gender terkadang dibutuhkan dalam kehidupan.
Fakta sejarah akan berbicara, memberitahukan kepada kita tentang masalah ini. Seberapa banyak laki-laki yang jatuh dan terkapar hanya karena seorang perempuan? Apakah itu karena sebuah wujud cinta sejati sang lelaki? Kalau saya ditanya, saya akan menjawab “ya”. Tapi yang perlu kita tahu bahwa seorang laki-laki tidak akan bisa berpikir panjang jika dihadapkan oleh masalahnya diatas. Ternyata dengan alasan ini, iklan-iklan memperdayai pelanggannya, dengan melihat sisi kelemahan laki-laki. Sisi psikologis perempuan akan disentuh oleh iklan, dengan melihat kelemahannya dari disisi lain. Perempuan, akan terus berangan-angan mendapatkan kekuatannya. Kita tahu bahwa kekuatan seorang perempuan berada pada daya tariknya, dan itulah harta dan investasinya yang terbesar. Ini fakta yang tidak bisa disangkal, demi mempertahankan kecantikan, perempuan terkadang lepas kendali dan juga tidak bisa berpikir waras. Silahkan baca salah satu kasus disini (http://netverum.blogspot.com/2009/02/elizabeth-bathory-pembunuh-berantai.html)
Jika seorang perempuan dan laki-laki yang sedang kasmaran sedang “berkhalwat”, kira-kira apa yang ada dalam pikiran mereka berdua? Silahkan diteliti kasus ini!!!. Tapi menurut salah satu penelitian didapatkan fakta bahwa, laki-laki akan lebih banyak berpantasi pada khayalan seks, bagaimana bentuk tubuh pasangannya. Perempuan akan berpikir tentang kesetiaan pasangannya, tanggungjawab, rasa aman, perhatian dan perlindungan. Sehingga, jika seorang laki-laki menunjukkan sikap ini kepada perempuan, seorang perempuan akan rela menyerahkan segalanya. Dia akan jatuh diterkam “buaya” yang sudah pasang jaring dari tadi.
Memang sudah kodratnya, laki-laki dan perempuan di ciptakan dengan karakter yang berbeda. Yang akan menyalahi kodrat adalah jika tidak mau menerima perbedaan ini, atau menjadikan perbedaan ini sebagai senjata menjatuhkan pihak lain. Perempuan menggunakan kecantikan, dan parasnya untuk menaklukkan laki-laki, dan laki-laki menggunakan harta dan jabatan untuk menaklukkan perempuan.
Sungguh sangat kejam, ternyata peperangan didunia ini hanya dimainkan oleh aktor laki-laki dan perempuan, dengan memainkan karakternya masing-masing. Ada yang berperan sebagai protogonis dan ada yang berperan sebagai antagonis, ada yang menjadi pelaku utama, dan ada yang menjadi korban…jangan sampai anda menjadi korban selanjutnya…Ingat..!!! laki-laki jadi korban itu biasa, tapi perempuan yang jadi korban, itu derita yang luar bisa…
Ya akhi wa ukhti, karena Allah aku menyayangimu…Pergunakanlah senjata itu sesuai fungsinya. Bukankah Allah sudah menyatakaan bahwa perbedaan itu adalah rahmat dan untuk saling kenal mengenal dan menumbuhkan kasih sayang. Jangan pasang jerat sembarangan. Sudah berapa banyak korban yang berjatuhan…