Tes Inventori
- Tes yang utamanya menggunakan paper and pencil.
- Merupakan Self Report Questionnaire
- Berguna untuk menentukan karakteristik kepribadian, minat, penyesuaian diri, motivasi, need, sikap, nilai.
- Diawali dari bentuk personal interview dan kemudian berkembang menjadi personal information questionnaire.
- Biasanya setiap satu jenis tes inventori hanya mengukur satu atau beberapa aspek kepribadian.
Beberapa Masalah dalam Tes Inventori
- Defenisi-defenisi konseptual dari aspek yang diukur sangat banyak, sehingga perlu seleksi yang tepat dari macam-macam defenisi tersebut untuk mendasari penyusunan inventori.
- Tes inventori tidak culture free, sehingga aspek budayaharus selalu dipertimbangkan. Budaya selalu berubah, sedangkan di sisi lain tes inventori diharapkan dapat memberikan gambaran yang stabil dan konsisten. Individu juga mengalami perubahan, karena pengalaman, proses belajar, proses pendewasaan.
- Terdapat kesan seolah-olah tes inventori sulit untuk mencapai reliabilitas yang diharapkan. Idealnya tes inventory dapat mengantisipasi aspek-aspek perubahan tersebutTes inventori yang selalu sensitive terhadap perubahan akan sulit memperoleh reliabilitas yang tinggi. Namun yang penting adalah tes inventori masih memiliki kemampuan prediktif.
Kelemahan Tes Inventori
- Itemnya ambigu dan perintah kadang kurang jelas.
- Adanya kesulitan semantic, sehingga bias menimbulkan penafsiran berbeda.
- Acquescence, yaitu adanya item-item yang mengarah pada jawaban tertentu.
- Bisa memunculkan keinginan testee untuk menunjukkan kesan tertentu pada tester.
- Testee tidak kooperatif.
- Untuk mengurangi kelemahan-kelemahan tersebut, tester perlu memahami tes dengan baik.
Jenis-Jenis Tes Inventori Kepribadian
1. MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory):
Terdiri dari 550 pernyataan positif yang diberikan jawaban beenaratau salah dan tidak dapat mengatakan, item MMPI menggali areayang sangat luas seperti: kesehatan, symptom psikosomatis, gangguan neurologis, gangguan motoric, seksual, religious, sikap social, pendidikan, pekerjaan, keluarga, perkawinan, manifes perilaku neurotic atu psikotik (missal obsesi kompulsif, delusi, halusinasi, referensi ide,fobia, sadis-masokis).
2. PIC (Personality Inventory for Children)
· Dirancang untuk anak-anak dan remaja usia 6 – 16 tahun.
· Dapat juga digunakan untuk usia 3 – 5 tahun.
· Terdiri dari 600 item, benar- salah.
· Yang menjawab adalah orang dewasa yang mengetahui banyak tentang anak atau remaja tersebut, tertuma ibunya.
3. MCMI (Millon Clinical Multiaxial Inventory)
· Terdiri dari 175 pertanyaan self-descriptive yang diringkas untuk dijawab benar-salah oleh testee.
· Dirancang untun pasien klinis berusia diatas 17 tahun.
· Meliputi 29 skala klinis, setiap skala didasarkan pada 16-47 item yang overlap.
4. 16 – PF (Sixteen Personality Factor Questionnaire)
· Dibuat untuk usia 16 tahun ke atas.
· Mengungkap 16 trait.
· Memiliki kunci untuk verifikasi jawaban yang diebut Motivational Distortion.
5. EPPS (Edward Personal Preference Schedule)
· Terdiri dari 225 pasang pertanyaan.
· Testee memilih salah satu dari pasangan item yang ada.
· Menggunakan skor ipsaptif, dimana kekuatan need tidak dinyatakan secara absolut tetapi dihubungkan dengan need yang lain.
Jenis – Jenis Inventori Minat
1. SCII (Strong Campbell Interest Inventory)
2. JVIS (Jackson Vocation Interest Survey)
3. KPRV (Kuder Preference Record Vocational).
4. CAI (Career Assessment Inventory).
5. RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)
Tes Inventori Nilai
- Study of Value
- Work Values Inventory
- Aturan Pemakaian Tes Psikologi
- Tingkat A: Dapat digunakan, diskor, diinterpretasikan yang bukan dari psikologi, namun bertanggung jawab dan berwenang, misal Kepsek, guru BK, Pejabat instansi. Contoh tes: Tes Prestasi.
- Tingkat B: Tes yang membutuhkan persyaratan dan pengetahuan psikologi, misal sarjana psikologi. Contoh Tes: Tes kecerdasan, tes bakat, tes minat.
- Tingkat C: mempersyaratkan pengetahuan psikologi dan pengalaman menggunakan tes tersebut. Contoh: tes kecerdasan untuk kepentingan klinis, tes Rorschach.
EPPS (Edward Personal Preference Schedule)
a. Didesain terutama untuk instrument dalam penelitian dan konseling, untuk mengukur secara tepat dan tepat sejumlah variable normal yang independen.
b. Disusun oleh Edward berdasarkan teori dari H.A.Murray tentang need.
c. H.A Murray = 20 need diambil 15 eed oleh Edward.
d. Lima (5) yang tidak digunakan: counter action, defendance, rejection, play, understanding.
e. Need yang diungkap dalam EPPS merupakan gejala kontinum dan tertuang dalam bentuk Forced Choice
f. Mengukur kebutuhan bukan kemampuan.
EPPS termasuk tes kepribadian yang bersifat objektif. Ciri-cirinya:
a) Tidak ada batas waktu untuk mengerjakan.
b) Ekspresi jawaban dibatasi oleh alternative yang tersedia.
c) Respon merupakan gambaran dari kondisi internal subjek.
d) Norma memberikan gambaran mengenai kondisi subjek.
e) Korelasi antara jawaban dengan kondisi sebenarnya 0,871
Hal yang harus dihindari:
· Adanya social desirability yaitu: sesuatu yang diinginkan oleh lingkungan social.
· Diantisipasi dengan cara menyajikan dua pernyataan yang mengungkap trait kepribadian yang berbeda pada tiap item.
Lima belas (15) Need dalam EPPS:
1. Achievement : Berpartisipasi
2. Deference : Menyesuaikan diri dengan aturan
3. Order : Keteraturan dalam menunaikan tugas, hak dan kewajiban
4. Exhibition : Menunjukkan diri
5. Autonomy : Mandiri
6. Affiliation : Berempati
7. Interception : Berempati
8. Succorance : Hubungan social yang diwarnai ketergantungan
9. Dominance : Memimpin
10. Abasement : Merendahkan diri, kompromi, toleransi, menyesuaikan diri
11. Nurturance : Memberi perhatian yang diwarnai rasa sayang
12. Cange : Perubahan
13. Endurance : Keuletan, ketekunan
14. Heterosexual : Perhatian kepada lawan jenis.
15. Aggression : Bertentangan dengan orang lain
TES EPPS
· EPPS adalah salah satu tes kepribadian yang bersifat tes verbal
· Bentuk tes: Forced Choice Technique
· Subjek memilih alternatif A atau B yang sesuai dengan pilihannya
· Penggunaan EPPS; educative guidance, vocational guidance, personal problem. Biasanya disertai wawancara
· Data digunakan untuk membicarakan kekuatan relatif variabel dalam diri klien
· Ada kemungkinan terjadi kewaspadaan subjek sehingga bisa “berbohong”
· Korelasi antara apa yang dicerminkan keluar dengan keadaan dalam individu sebesar 0,871
· Terdiri dari 225 aitem
· Inventori kepribadian yang biasa digunakan penuh dengan muatan social diserability
· Menggunakan teori need Murray dari 20 need, Edward hanya menggunakan 15 need.
Instruksi
a. Subjek memilih satu dari dua pernyataan yang telah disediakan (A dan B) manakah yang lebih menggambarkan diri subjek
b. Apabila dua pernyataan tersebut sama-sama tidak disukai atau sama-sama disukai, subjek tetap harus memilih mana yang lebih khas menggambarkan diri subjek
c. Pilihan harus berdasarkan perasaan subjek tidak didasarkan apa yang dianggap wajar
d. Tidak ada jawaban benar dan salah
e. Jangan ada aitem yang terlewati
Skoring
a. Periksa jangan ada aitem yang telewat
b. Buatlah garis merah melalui
· No. 1, 7, 13, 19, 25
· No. 101, 107, 113, 119, 125
· No. 201, 207, 213, 219, 225
c. Buatlah garis biru melalui
· No. 26, 32, 38, 44, 50
· No. 51, 57, 63, 69, 75
· No. 151, 157, 163, 169, 175
d. Disebelah kanan ada kolom bertuliskan
* n (need)
* r (raw)
o Dihitung menjajar (horisontal)
o Hanya dihitung A yang dilingkari, kecuali A yang terkena garis merah
o Maksimum 14
* c (columm)
o Dihitung secara vertikal
o Hanya dihitung B yang dilingkari, kecuali yang terkena garis merah
o Maksimum 14
* s (sum)
o Jumlah r + c
o Maksimum 28
Menghitung Konsistensi
· Membandingkan jawaban A atau B yang kena garis merah dengan yang kena garis biru
· Bila sama dalam kotak di bawah beri tanda Ö bila berbeda tidak diberi tanda
· Jumlah berapa kotak yang terdapat tanda Ö
· Tulis jumlah tanda pada con (consistency)
· Maksimal 15 dan Minimal 10
PENORMAAN
· Ubah raw score menjadi Percentil dengan menggunakan norma
· Norma berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia:
ü Percentiles for college student
ü Percentiles for general adult group
PROFIL
· Buat garis pada profil dengan titik awal pada percentil 50
· Garis dibuat sesuai dengan jumlaj percentil yang diperoleh subjek pada masing-masing need
INTERPRETASI
· Berisi dinamika psikologis tentang need-need yang dimiliki oleh subjek
· Cek percentil need yaitu:
ü Tinggi : > 75
ü Rata-rata : 25 – 75
ü Rendah : <>
NEED
1. Need of Achievement
Kebutuhan untuk menyelesaikan tugas- tugas yang sukar dan menarik (keinginan untuk berbuat sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang sukar dan menarik)
2. Need of Deference
Kebutuhan untuk menyuruh orang lain memutuskan sesuatu pendapat bagi dirinya / kebutuhan untuk menyesuaikan diri, mengikuti, mengikuti tata cara atau norma.
2. Need of Order
Kebutuhan untuk berbuat secara teratur dan rapi dengan suatu perencanaan sebelumnya
4. Need of Exhibition
Kebutuhan untuk menjadi pusat perhatian / menonjolkan diri
5. Need of Autonomy
Kebutuhan untuk berdiri sendiri dalam mengambil keputusan dan menghindari campur tangan orang lain
6. Need of Affiliation
Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain, memberikan perhatian terhadap sesama.
7. Need of Intraception
Kebutuhan untuk menganalisa motif / perasaan diri, memahami dan mengerti perasaan orang lain
8. Need of Succorance
Kebutuhan untuk menerima bantuan dari orang lain (afeksi dari orang lain)
9. Need of Dominance
Kebutuhan untuk mengatasi / mempengaruhi orang lain / memerintah/ mengatur orang lain berlaku sebagai seorang pemimpin
10. Need of Abasement
Kebutuhan untuk merendahkan diri, adanya keberanian untuk mengakui kesalahan
11. Need of Nurturance
Kebutuhan untuk merawat orang lain, bersedia memberikan pertolongan kepada siapa yang pantas dan layak menerimanya
12. Need of Change
Kebutuhan untuk berubah / menginginkan atau mencoba hal - hal yang baru
13. Need of Endurance
Kebutuhan akan keuletan, kegigihan, ketekunan dalam menyelesaikan pekerjaan / mengatasi rintangan-rintangan yang dihadapi
14. Need of heterosexuality
Kebutuhan untuk bergaul dengan lawan jenis
15. Need of Aggression
Kebutuhan untuk menyerang pendapat orang lain yang berbeda / untuk suka mempermainkan orang lain
· Masing-masing need memiliki sisi positif dan negative.
· Ada korelasi positif dan negatif antar need-need dalam tes EPPS
Achievement
+ : Kemauan dan kesanggupan untuk berprestasi
- : Ambisius yang merugikan
Deference
+ : Kemauan untuk menyesuaikan diri
- : Kecenderungan suggestible, kurang kritis
Order
+ : Kebutuhan untuk keteraturan
- : Mengurangi kreativitas dan takut menyimpang
Exhibition
+ : Mampu menunjukkan diri, PD, optimis, extraversi
- : Mengurangi kontrol diri dan disiplin diri, memamerkan diri
Autonomi
+ : Keinginan untuk mandiri, tidak tergantung
- : Kurang mampu adaptasi, fanatik
Afiliation
+ : Kebutuhan terhadap perhatian orang lain yg harmonis, pengertian dan toleransi
- : Kurang tegas
Intraception
+ :Mampu menganalisa perasaan diri dan orang lain
- :Kurang dapat mengambil jarak
Succorance
+ :Kebutuhan untuk menerima bantuan dari orang lain
- :Pasif, manja
Dominace
+ :Keinginan untuk memimpin, mempengaruhi, membimbing, mengarahkan.
- :Otoriter
Abasement
+ : Merendahkan diri untuk menyesuaikan diri, kompromi, toleransi
- : Labilitas emosi, merasa bersalah
Nurturance
+ : Kehangatan perasaan
- : Kurang rasional
Change
+ : Fleksibel, melakukan perubahan
- : Tidak tetap pada pendirian
Endurance
+ : Keuletan, kegigihan dalam menyelesaikan pekerjaan
- : Rigid, asal tahan tidak didasari pertimbangan lain
Heterosexual
+ : Kehidupan sex sehari-hari dalam batas normal
- : Overacting dalam kehidupan sex atau justru tidak sama sekali
Aggression
+ : Progresif, mampu mengontrol agresi, berani
- : Nekad, perbuatan destruktif dalam segala bentuk
LOVE (Kebutuhan Halus)
p Deference
p Order
Affiliation
Intraception
Succorance
Abasement
Nurturance
Endurance
HATE (Kebutuhan Kasar)
Achievement
Exhibition
Autonomy
Dominance
Change
Heterosexual
Aggression
KRITIK TERHADAP EPPS
— Skor Epsaptif
◦ Skor mutlak tapi relatif
◦ Tingginya skor dalam suatu need diikuti dengan rendahnya skor pada need yang lain.
— Interpretasi tidak bisa interpersonal, melainkan intrapersonal
— Ada kekacauan metodologis yaitu norma yang dibuat dengan menggunakan skor secara absolut
— Administrasi melelahkan dan membosankan
Tags
Psikodiagnostik