Metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut
dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti berikut ini:
Maserasi
Maserasi
berasal dari kata “macerare” artinya
melunakkan. Maserat adalah hasil penarikan simplisia dengan cara maserasi,
sedangkan maserasi adalah cara penarikan simplisia dengan merendam simplisia
tersebut dalam cairan penyari dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan
pada temperature kamar, sedangkan remaserasi merupakan pengulangan penambahan
pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama, dan seterusnya (Depkes,
2000). Keuntungan dari metode maserasi
yaitu prosedur dan peralatannya sederhana (Agoes, 2007).
Perkolasi
Perkolasi
berasal dari kata “colare”, artinya menyerkai dan “per”
= through, artinya menembus. Dengan demikian, perkolasi adalah suatu
cara penarikan memakai alat yang disebut perkolator dimana simplisia terendam dalam
cairan penyari, zat-zat akan terlarut dan larutan tersebut akan menetes secara
beraturan (Syamsuni, 2006). Prosesnya terdiri dari tahapan pengembangan bahan,
tahap perendaman antara, tahap perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan
perkolat) sampai diperoleh ekstrak (Depkes, 2000).
Keuntungan
dari metode perkolasi ini adalah proses penarikan zat berkhasiat dari tumbuhan
lebih sempurna, sedangkan kerugiannya adalah membutuhkan waktu yang lama dan
peralatan yang digunakan mahal (Agoes, 2007).
Refluks
Refluks
adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu
tertentu dan pelarut akan terdestilasi menuju pendingin dan akan kembali ke
labu (Depkes, 2000).
Sokletasi
Sokletasi
adalah ekstraksi kontinu menggunakan alat soklet, dimana pelarut akan
terdestilasi dari labu menuju pendingin, kemudian jatuh membasahi dan merendam
sampel yang mengisi bagian tengah alat soklet setelah pelarut mencapai tinggi
tertentu maka akan turun ke labu destilasi, demikian berulangulang (Depkes,
2000).
Infus
Infus
adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada
suhu 90°C selama 15 menit (Depkes, 2000).
Tags
Gizi dan Nutrisi