Kesadaran
yang mantap merupakan suatu disposisi dinamis dari sistem mental yang terbentuk
melalui pengalaman serta diolah dalam kepribadian untuk mengadakan tanggapan
yang tepat konsepsi pandangan hidup, penyesuian diri dan bertingkah laku. Kesadaran
Diri adalah komponen kecerdasan emosional yang pertama. Kesadaran Diri berarti
mempunyai satu pemahaman emosi, kekuatan, kelemahan, kebutuhan, dan pendorong
diri sendiri. Orang-orang dengan kesadaran diri kuat bukan berarti sangat
kritis atau pun tidak secara realistis. Namun mereka lebih cenderung jujur –
dengan diri mereka sendiri dan dengan yang lain-lain.
Menurut
Soemarno Soedarsono, seorang ahli kehormatan Lemhanas dan Ketua Yayasan
Vitaniaga menjelaskan bahwa kesadaran diri merupakan upaya perwujudan jati diri
pribadi. Seseorang dapat disebut sebagai pribadi yang berjati diri tatkala
dalam pribadi orang yang bersangkutan tercermin penampilan, rasa, cipta, dan
karsa; sistem nilai (value system), cara pandang (attitude), dan
perilaku (behavior) yang dimiliki.
Orang
dengan kesadaran diri tinggi akan mengetahui bagaimana perasaan mereka
mempengaruhi diri, orang lain, dan kinerja mereka. Dengan demikian, bila orang
yang sadar diri mengetahui bahwa dirinya kurang mampu menangani jadwal yang
mepet akan lebih berhati-hati merencanakan waktu. Di lain kasus orang yang
sadar diri lebih bisa menangani klien yang sulit dengan mengatasi perasaanya
sendiri dan mengalihkan emosi dan rasa frustasi pada hal yang lebih membangun.
Kesadaran
diri lebih jauh lagi bisa dikaitkan dengan pemahaman seseorang akan nilai-nilai
dan tujuan diri. Seseorang yang sadar diri tahu kemana arah yang akan ia tuju
dan mengapa. Dengan demikian ia dapat saja menolak suatu pekerjaan yang secara
financial menggiurkan namun tidak sesuai dengan tujuan jangka panjangnya.
Keputusan yang diambil oleh orang dengan kesadaran diri tinggi akan cenderung
selaras dengan nilai-nilai yang mereka anut sehingga membuat mereka bekerja
dengan semangat tinggi.Sebaliknya orang yang kurang sadar diri akan sering
diombang-ambingkan oleh konflik dan motif tersembunyi.
Mereka
yang cukup sadar diri akan jujur mengakui kegagalan–kegagalan mereka–dan akan
sering menceritakannya sambil tersenyum. Salah satu tanda dari kesadaran diri
sendiri adalah rasa humor atas diri sendiri. Kesadaran diri juga dapat dilihat
selama review kinerja. Orang yang sadar diri merasa nyaman berbicara tentang–keterbatasan
dan kekuatan mereka, dan mereka sering menunjukkan kehausan untuk kritik yang
konstruktif. Sebaliknya, orang-orang yang rendah kesadaran diri akan
menginterpretasikan pesan untuk peningkatan sebagai tanda kegagalan atau
ancaman.
maaf, boleh saya tau referensinya dari buku apa?
BalasHapus