Dalam
psikologi umum (2003) dalam Nugraha (2008), “Konsentrasi belajar adalah
kemampuan untuk memusatkan pikiran terhadap aktifitas belajar”.
Pengertian
konsentrasi menurut Sumartno (2004) dalam Rachman (2010) yakni: Konsentrasi
belajar siswa merupakan suatu perilaku dan fokus perhatian siswa untuk dapat
memperhatikan dengan baik dalam setiap pelaksanaan pembelajaran, serta dapat
memahami setiap materi pelajaran yang telah diberikan.
Hal
tersebut senada dengan pengertian konsentrasi yang dikemukakan oleh Scholz
(2006) sebagai berikut: “Konzentration ist eine Fähigkeit, die sich in vielen Leistungen
des täglichen Lebens widerspiegelt, so z .B. bei der Arbeit, in der Schule,
beim Führen eines Fahrzeugs oder beim Leseneines Buches”. Pendapat tersebut
berarti bahwa “Konsentrasi merupakan suatu kemampuan yang tercermin di berbagai
kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam pekerjaan, di sekolah,
dalam berkendara, atau dalam membaca buku”.
Dalam
situs http://www.schulpsychologie.de/wws/bin/455498-456010-1-konzentration_ges.pdf,die
Regionale Schulberatungsstelle für den Kreis Warendorf memaparkan bahwa “Konzentration
ist die Fähigkeit, die gesamte Aufmerksamkeit auf etwas auszurichten”. Kutipan
tersebut berarti konsentrasi merupakan kemampuan untuk memusatkan perhatian
terhadap suatu hal. Lebih lanjut lagi disebutkan bahwa “Konzentration ist keine
Eigenschaft, die immer und jederzeit vorhanden ist, sondern eine Fähigkeit, di e
in besonderem Maβe von der Situation abhängt”. Dengan kata lain dijelaskan,
“Konsentrasi bukanlah suatu sifat yang selalu dan setiap waktu ada, melainkan suatu
kemampuan yang dalam ukuran tertentu bergantung pada situasi”.
Berdasarkan
pendapat-pendapat tersebut, pengertian konsentrasi yang dikemukakan oleh Scholz
dan die Regionale Schulberatungsstelle für den Kreis Warendorf memiliki
perbedaan. Dari penjelasannya, Scholz memaparkan bahwa konsentrasi diperlukan
dalam berbagai kegiatan yang menjadi rutinitas seseorang setiap harinya,
sedangkan dalam die Regionale Schulberatungsstelle für den Kreis Warendorf disebutkan
pengertian konsentrasi yang lebih spesif ik yakni suatu kemampuan dimana
seseorang dapat memfokuskan pikiran terhadap suatu hal tertentu. Dikatakan pula
bahwa kemampuan seseorang dalam berkonsentrasi dipengaruhi oleh situasi
sekitarnya. Selain itu konsentrasi bukan suatu sifat bawaan yang dimiliki
seseorang dan selalu ada setiap waktu.
Pendapat
lain mengenai pengertian konsentrasi disampaikan oleh Mierke (Scholz, 2006),
yaitu “Konzentration als aus der Umgangssprache stammend mit verschiedensten
Bedeutungen: Sammlung und Anreicherung, Gruppierung umeinen Mittelpunkt,
Zusammenfassung und Vereinigung, Einengung und Beschränkung, Ausrichtung und
Anspannung”. Dengan kata lain, dijelaskan Scholz, bahwa “Konsentrasi yang
berasal dari bahasa pergaulan memiliki pengertian yang berbeda-beda, yaitu:
Kumpulan, pengayaan, pengelompokan berdasarkan satu titik fokus, penyimpulan
dan penggabungan, penyempitan dan pembatasan, penyampaian dan penegangan”.
Berbeda
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mierke, Westhoff danHagemaister (Scholz,
2006) mendefinisikan: Konzentration als ein Aspekt des Arbeitens ist immer dann
notwendig, wenn man bewusst Informationen verarbeiten muss. Dabei werden nicht beliebig
viele Informationen genutzt, sondern eine Auswahl von zu einem bestimmten
Zeitpunk zu verarbeitenden Informationen. Kutipan tersebut berarti: Konsentrasi
sebagai satu aspek bekerja yang selalu diperlukan jika seseorang harus mengolah
informasi secara sadar. Dalam hal ini banyak informasi yang digunakan tidak
secara acak, melainkan pilihan informasi yang harus diolah pada titik waktu
tertentu.
Pendapat
yang disampaikan oleh Mierke, Westhoff dan Hagemaister menunjukkan bahwa
keduanya memiliki perbedaan. Mierke menyebutkan bahwa konsentrasi memiliki
beberapa pengertian diantaranya dapat diartikan sebagai kumpulan, pengayaan,
pengelompokan berdasarkan satu titik fokus, penyimpulan dan penggabungan,
penyempitan dan pembatasan, penyampaian dan penegangan. Sementara itu Westhoff
dan Hegemaister mendefinisikan bahwa konsentrasi merupakan suatu aspek, dalam
bekerja yang keberadaannya selalu diperlukan ketika seseorang harus mengolah
informasi yang dilakukan secara sadar. Untuk itu, dalam konteks ini informasi
yang digunakan bukan sembarang informasi melainkan berupa informasi pilihan
yang harus diolah pada kurun waktu tertentu.
Pendapat
lain mengenai pengertian konsentrasi tertulis dalam situs http://lexikon.stang.eu/541/konzentration/,
sebagai berikut: “Konzentration ist die willentliche Fokussierung der
Aufmerksamkeit auf eine bestimmte Tätigkeit, das Erreichen eines kurzfristig
erreichbaren Ziels oder das Lösen einer gestellten Aufgabe”. Dengan kata lain,
konsentrasi adalah pemfokusan perhatian yang disengaja dari suatu kegiatan
tertentu, pencapaian suatu tujuan dalam jangka waktu yang pendek atau
penyelesaian satu tugas yang telah ditentukan. Pendapat tersebut menguraikan
bahwa konsentrasi dilakukan dengan sengaja. Dengan kata lain, kegiatan tersebut
dilakukan secara sadar dan tidak ada paksaan. Disebutkan pula bahwa konsentrasi
merupakan pencapaian suatu tujuan dalam jangka waktu yang pendek.
Masih di
situs yang sama, lebih lanjut lagi disebutkan bahwa: Die
Konzentrationsfähigkeit bezeichnet vor Allem, dass das Eine, das gerade bewusst
getan, gedacht und erlebt wird, nicht ständig wechselt, sondern, dass die ganze
ungeteilte Aufmerksamkeit für längere Zeit auf diegleiche Sache gerichtet
bleiben kann. Maksud pernyataan tersebut ialah bahwa suatu kemampuan untuk berkonsentrasi
terutama menunjukkan, bahwa sesuatu yang secara sadar dilakukan, dipikirkan dan
dialami, tidak terus-menerus berubah, melainkan bahwa keseluruhan perhatian
penuh untuk tetap fokus dalam jangka waktu yang lama terhadap hal yang sama.
Kedua
pendapat tersebut memiliki persamaan, yakni bahwa konsentrasi merupakan suatu
usaha pemusatan perhatian yang dilakukan secara sadar dan dengan sengaja
dilakukan. Disebutkan pula bahwa ketika berkonsentrasi, seseorang dituntut
untuk dapat tetap fokus dan konsisten terhadap suatu objek atau hal tertentu
dalam jangka waktu yang lama.
Hal
tersebut tidak jauh berbeda dengan pendapat berikut yang menyebutkan bahwa: Concentration
is defined as ‘the process by which all thoughts and senses are focused totally
upon a selected object or activity to the exclusion of everything else.’ It is
worth emphasising here that concentration is a process that changes over time and
that maintaining the intensity and focus of concentration requires effort. (http://www.pponline.co.uk/encyc/motor-sport-the-importance-of-concentration-levels-40839).
Maksud dari kutipan tersebut adalah:Konsentrasi didefinisikan sebagai proses
dimana seluruh pikiran dan perasaan terfokus sepenuhnya pada objek atau kegiatan
tertentu dengan mengesampingkan hal-hal lainnya. Hal ini sangat menguatkan
bahwa konsentrasi adalah proses yang mengubah seluruh waktu dan memperbaikinya
untuk lebih intens dan fokus pada target konsentrasi.
Pendapat
tersebut menjelaskan bahwa ketika sedang berkonsentrasi seseorang sepenuhnya
hanya terfokus pada objek tertentu dan mengabaikan hal-hal lain. Maksudnya
hanya objek yang merupakan target konsentrasilah yang menjadi fokus utama.
Dari
beberapa definisi tentang konsentrasi yang telah disebutkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa daya konsentrasi bukanlah sifat bawaan yang dimiliki seseorang,
melainkan merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan dan menjaga pikiran
terhadap suatu hal. Ketika seseorang sedang berkonsentrasi, objek yang
difokuskan hanya objek yang menjadi target utama konsentrasi, sehingga
informasi yang diperoleh hanyalah informasi yang telah dipilih. Fokus yang
ditajamkan meningkatkan kemungkinan seseorang dapat menyerap dan memahami
informasi yang didapat.
Tags
Psikologi Umum