Pengertian
teori pendidikan adalah teori yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Salah
satu penerapan teori belajar yang terkenal adalah teori dari John Dewey yaitu
teori “ learning by doing”. Teori belajar ini merupakan sub ordinat dari teori
pendidikan. Karenanya sebelum membahas teori belajar tersebut, perlu diuraikan
pengertian teori pendidikan.
Menurut
Moore (1974) istilah teori merujuk pada suatu usaha untuk menjelaskan bagaimana
sesuatu terjadi seperti adanya. Selain itu teori juga merupakan usaha untuk
menjelaskan sesuatu yang mungkin terjadi di masa datang. Pengertian ini
mengandung makna bahwa fungsi teori adalah melakukan prediksi. Teori juga
diartikan sebagai kebalikan dari sebuah praktek. Moore (1974) menambahkan bahwa hakekat teori
pada dasarnya adalah penjelasan terhadap sesuatu. Dari pengertian tersebut
peran teori adalah sebagai penjelasan tentang sejumlah asumsi, sesuatu yang
terjadi, telah terjadi, dan akan terjadi. Sejumlah aspek ini merujuk pada pola
dari teori sebagai alat untuk penjelasan logis dan membuat prediksi. Namun menurut
Moore (1974) pengertian teori seperti ini merupakan pengertian yang digunakan
dalam sains seperti fisika dan matematika. Sedangkan untuk kasus teori
pendidikan pengertian tersebut tidaklah terlalu tepat.
Jika
dihubungkan dengan pendidikan maka teori pendidikan merupakan seperangkat penjelasan yang rasional sistematis membahas
tentang aspek- aspek penting dalam pendidikan sebagai sebuah sistem.
Mudyahardjo (2002) menjelaskan bahwa teori pendidikan adalah sebuah pandangan
atau serangkaian pendapat ihkwal pendidikan yang disajikan dalam sebuah sistem
konsep. Pendidikan sebagai sistem mengandung arti suatu kelompok tertentu yang
setidaknya memiliki hubungan khusus secara timbal balik dan memiliki informasi.
Pengertian
teori pendidikan memiliki perbedaan mendasar dibandingkan dengan teori dalam
sains. Teori pendidikan pada awalnya mengambil sedikit saja dari tahap pengamatan atau eksperimen melalui metodis
sistematis terhadap sesuatu yang berhubungan dengan konsep dan proses
pendidikan. Teori pendidikan yang dikemukakan
tokoh-tokoh pendidikan klasik seperti Plato, Rousseau, atau Froebel
misalnya berakar pada asumsi khusus tentang apa yang dapat dilakukan atau harus
dilakukan dalam pendidikan, dan berdasarkan asumsi tersebut memberikan
rekomendasi tentang apa yang harus dilakukan oleh guru atau pihak lain terhadap
pendidikan. Karenanya pada awalnya pandangan terhadap pendidikan seperti yang
diungkapkan oleh Plato, Roesseau serta lainnya tidaklah berdasar pengamatan
empirik dan karenanya tidak pula dapat di cek kebenarannya melalui pengujian metode
ilmiah. Teori pendidikan tidaklah bekerja seperti teori ilmiah, dan akibatnya
tidak bisa pula mengambil validitas dari metode ilmiah. Kebenaran dari sebuah
teori pendidikan tidaklah ditentukan berdasarkan paradigma ilmiah, tetapi
memiliki cara dan polanya tersendiri.
Karakteristik
yang berbeda antara teori sains dan teori pendidikan memunculkan dua tipe atau
jenis teori. Moore (1974) menjelaskan bahwa teori terbagi menjadi 2, yaitu
teori eksplanatori, yaitu teori sains dan teori praktis, yaitu teori non sains
(salah satunya adalah teori pendidikan). Artinya bangunan teori yang dihasilkan
oleh seorang ilmuwan bukanlah teori yang bersifat praktis tetapi eksplanatori
atau penjelasan (deskriptif). Seorang ilmuwan memiliki tugas untuk “ menemukan sesuatu”. Sedangkan
pendidikan bersifat praktek. Dalam pendidikan yang terjadi adalah sesuatu yang
melibatkan tindakan, usaha merubah perilaku dan sikap seseorang, biasanya para
peserta didik atau siswa. Tugas seorang guru atau ahli pendidikan adalah untuk “
melakukan sesuatu”.
Dalam
studinya, Hirst (1966) mengemukakan bahwa teori pendidikan adalah “It is the
theory in principles, stating what ought to be done in a range of practical
activities…… educational theory as hierarchically situated between practice and
more general theory of knowledge from variety of forms ” . Arti kata
praktek dalam pengertian ini merupakan entitas tunggal, sebuah hal ideal,
tentang “apa yang seharusnya” , daripada suatu tampilan apa adanya. Teori
pendidikan walaupun memiliki fungsi
sebagai pedoman bertindak untuk sebuah praktek pendidikan, tidaklah menutup
kemungkinan memberikan penjelasan terhadap apa yang terjadi. Namun karena
konsep pendidikan sendiri adalah sebuah praktek maka teori pendidikan cenderung
bersifat praktis juga. Sebuah teori pendidikan melibatkan tidak hanya
penjelasan empirik jika ada, tetapi juga hal ikhwal nilai dan memasukkan
pandangan filosofis. Pada akhirnya walaupun teori pendidikan saat ini telah
diperkaya dan didasarkan pada sejumlah sumber ilmu empirik seperti psikologi
dan sosiologi misalnya, namun bagi Hirts dalam artikelnya “ Philosophy and
Educational Theory” (Cohen, 1969 : 23), teori pendidikan haruslah terlebih
dahulu dimengerti sebagai landasan bagi berlangsungnya praktek pendidikan, dan
tidak dalam kacamata teori ilmiah. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan
karakter yang penting antara teori ilmiah dan teori pendidikan karena keduanya
memiliki fungsi yang berbeda dan keduanya dibangun untuk melakukan pekerjaan
yang berbeda pula.
Dalam sebuah teori pendidikan terdapat
aspek-aspek penting yang dibahas (Rozycky : 1999), yaitu:
- Theory of Value: what knowledge and skill are worthwhile learning ? what are the goals of education? (pembahasan tentang nilai apa yang layak dalam sebuah proses pendidikan. Nilai ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan apa yang layak dipelajari dan apa tujuan serta arah pendidikan)
- Theory of Knowledge: what is knowledge ? how is it different from belief? What is mistake? A lie? (teori pengetahuan membahas tentang konsep dan jenis pengetahuan, pengetahuan seperti apa yang ada dalam sebuah proses pendidikan, bagaimana sebuah pengetahuan itu ditemukan, apa perbedaannya dengan keyakinan (asumsi awal) atau pendapat, dan seterusnya)
- Theory of human nature: what is human being? How does it differ from other species? What are the limit of human potential? (aspek ini membahas tentang hakekat peserta didik dari sisi kemanusiaannya, peran dan posisi peserta didik dalam pendidikan, potensi manusia yang belajar, dan bagaimana manusia dengan potensinya dapat berkembang melalui pendidikan).
- Theory of Learning: what is learning? How skill and knowledge acquired? (membahas tentang konsep dan hakikat belajar, bagaimana siswa belajar,tujuan belajar, metode belajar, konten, serta proses pembelajaran)
- Theory of Transmission: who is to teach? By what method? What will the curriculum be? (berkaitan dengan bagaimana sebuah proses pendidikan dijalankan, siapa target pendidikan, dengan cara apa proses pendidikan berlangsung, dan bagaimana pengembangannya)?
- Theory of Society: what is society? What institutions are involved in educational process? (pendidikan tidak bisa dilepaskan dari masyarakat, karenanya proses pendidikan perlu memperhatikan keberadaan dan perkembangan masyarakat serta lembaga lain yang langsung atau tidak berpengaruh terhadap kelangsungan pendidikan)
- Theory of Opportunity: who is to be educated ? who is to be schooled? (membahas sekitar target dan sasaran pendidikan, dan peluang serta kesempatan belajar).
- Theory of Consensus: why do people disagree? How is consensus achieved? Whose opinion takes precedence? (teori konsensus berkaitan dengan kesepakatan atas terselenggaranya pendidikan, hal ini berhubungan dengan kebijakan dan politik pendidikan)
Berdasarkan
uraian Rozycky tentang unsur-unsur dalam sebuah teori pendidikan dapat
disimpulkan aspek utama dalam sebuah teori pendidikan tersurat dalam proses
atau tindakan mendidik. Proses ini lebih dikenal secara khusus sebagai proses
belajar dan mengajar. Pembelajaran yang didalamnya terdapat tindakan guru
mengajar merupakan kegiatan nyata untuk mengaplikasikan sebuah teori
pendidikan. Sebaliknya menurut Moore (1974) sebuah proses belajar di kelas bisa
juga merupakan pedoman atau landasan untuk membangun teori baru dan teori
tersebut menjadi sumber bagi sebuah pandangan filosofis atau ilmu pendidikan
yang baru pula.
Ruang
lingkup dari teori pendidikan pun terdiri dari teori umum dan teori khusus.
Moore (1974) menjelaskan yang dimaksud teori khusus pendidikan membahas secara
mendalam aspek pedagogis, seperti bagaimana cara yang paling efektif untuk
belajar dan mengajar. Teori belajar merupakan salah satu dari teori khusus
pendidikan. Sedangkan teori umum pendidikan adalah teori yang luas dari segi
cakupan dan tujuannya. Teori umum pendidikan tidak hanya sebuah rekomendasi
tentang kondisi pembelajaran yang efektif tetapi juga rekomendasi untuk
membentuk dan menghasilkan tipe manusia tertentu, kadang-kadang juga tipe
masyarakat ideal. Teori umum pendidikan memperhatikan masalah sekitar membentuk
manusia ideal dan pembahasannnya tidak hanya bertumpu pada apa yang dianggap
sebagai cara terbaik mengajar tetapi meluas pada persoalan apa yang harus
diajarkan dan untuk tujuan apa.
Tags
Psikologi Pendidikan