Pengertian ingatan secara fisiologis, adalah
hasil perubahan kemampuan penjalaran sinaptik dari satu neuron ke neuron
berikutnya, sebagai akibat dari akivitas neural sebelumnya. Perubahan ini
kemudian menghasilkan jaras-jaras baru atau jaras-jaras yang terfasilitasi
untuk membentuk penjalaran sinyal-sinyal melalui lintasan neural otak. Jaras
yang baru atau yang terfasilitasi disebut jejak-jejak ingatan (memory traces).
Jaras-jaras ini penting karena begitu jaras-jaras ini menetap/ada, maka akan
diaktifkan oleh benak pikiran untuk menimbulkan kembali ingatan yang ada
(Guyton, 1997).
Menurut Sternberg (2008) ingatan adalah
cara-cara yang dengannya seseorang mempertahankan dan menarik
pengalamanpengalaman dari masa lalu untuk digunakan saat ini.
Klasifikasi Ingatan
Kemampuan mengingat sesuatu dapat berlangsung
beberapa jam, berharihari atau bertahun-tahun. Secara umum, ingatan dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
Ingatan
jangka pendek
Ingatan jangka pendek (short-term memory)
dicirikan oleh ingatan seseorang mengenai 7 sampai 10 angka dalam nomor telepon
(atau 7 sampai 10 kenyataan yang jelas lainnya) selama beberapa detik sampai
beberapa menit pada saat tersebut, tetapi hanya akan menjadi berlangsung
beberapa lama jika seseorang terus-menerus memikirkan tentang nomor-nomor atau
kenyataan-kenyataan tersebut (Guyton, 1997).
Ingatan jangka pendek seharusnya cepat
berlalu. Perputarannya sangat tinggi karena ingatan jangka pendek yang baru
terus-menerus akan menggantikan yang lama, dan hanya ada beberapa informasi
yang dapat disimpan dalam pikiran pada saat yang bersamaan. Penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar orang hanya dapat mempertahankan antara lima
hingga sembilan potong informasi yang tidak berhubungan di dalam pikiran.
Itulah sebabnya lebih mudah untuk mengingat nomor telepon tujuh digit
dibandingkan nomor yang lebih panjang, misalnya nomor akun kartu kredit. Sifat
dasar dari ingatan jangka pendek yang silih berganti sebenarnya menguntungkan.
Karena, seseorang akan dapat lebih mudah membuang informasi yang tidak berguna.
Jika seseorang menyimpan setiap ingatan jangka pendek, maka pikiran akan
kelebihan beban oleh hal-hal kecil sehingga orang tersebut akan kesulitan untuk
mengingat kembali memori yang benar-benar penting (Nelson, 2008).
Selain memiliki kemampuan yang terbatas,
sistem otak yang menangani ingatan jangka pendek juga rapuh secara fungsional.
Ingatan jangka pendek mudah terganggu oleh interupsi. Jika saat seseorang
(orang pertama) sedang berusaha untuk mengingat suatu nomor telepon dan masuk
seseorang yang lain (orang kedua) dan bertanya kepada orang yang pertama,
kemungkinan besar orang pertama akan lupa nomor telepon tersebut dan harus
melihat catatannya lagi. Informasi tambahan tadi (pertanyaan yang diajukan)
cukup untuk menghilangkan ingatan jangka pendek (Nelson, 2008).
Ingatan jangka panjang
Ingatan jangka panjang (long-term memory)
terdiri dari potonganpotongan informasi yang disimpan di dalam otak manusia
selama lebih dari beberapa menit dan yang dapat ditarik kembali ketika
dibutuhkan. Dengan kata lain, ingatan jangka panjang adalah jumlah total dari
apa yang kita ketahui misalnya ikhtiar dari data, mulai dari nama pribadi,
alamat, dan nomor telepon serta nama-nama teman dan saudara hingga informasi
yang lebih rumit seperti suara dan gambar dari kejadian yag terjadi
bertahun-tahun yang lalu. Ingatan jangka panjang juga meliputi informasi rutin
yang digunakan setiap hari, seperti cara membuat kopi, mengoperasikan komputer,
dan menjalankan segala urutan perilaku rumit yang merupakan bagian dari
pekerjaan di kantor atau di rumah (Nelson, 2008).
Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan
ingatan jangka panjang bukan hanya pada jangka waktu penyimpanannya saja, namun
juga pada kapasitasnya—seberapa banyak informasi yang dapat disimpan oleh otak.
Walaupun otak hanya dapat mempertahankan beberapa ingatan jangka pendek pada
saat yang bersamaan, kapasitasnya untuk menyimpan ingatan jangka panjang dapat dikatakan
tak terbatas (Nelson, 2008).
Ingatan jangka panjang juga tidak serapuh
ingatan jangka pendek, yang artinya ingatan jangka panjang kurang lebih menetap
meskipun ada sesuatu yang mengganggu alur pemikiran seseorang. Tetapi tidak
semua ingatan jangka panjang tersimpan selamanya, bahkan meskipun ada
perubahan. Beberapa ingatan jangka panjang yang tidak dipakai atau menjadi
tidak relevan menghilang sejalan dengan berjalannya waktu. Misalnya seseorang
yang membaca buku tertentu yang disukai, namun setelah bertahun-tahun kemudian
orang tersebut tidak lagi mengingat lebih banyak selain dari judulnya. Hal ini
disebabkan karena orang tersebut tidak memikirkan lagi plot dan karakter di
dalamnya dalam jangka waktu yang lama. Di sisi lain, beberapa ingatan jangka
panjang tetap bertahan walaupun ingatan tersebut jarang digunakan. Misalnya
pada orang-orang yang masih mampu mengingat detail-detail masa kecil yang
pernah dialami, yang tanpa disadari masih terus dapat diingat walaupun hal
tersebut jarang digunakan (Nelson, 2008).
Ingatan jangka panjang dapat dibagi ke dalam
dua kategori umum yaitu ingatan deklaratif dan ingatan prosedural. Ingatan
deklaratif lebih mudah melemah akibat pengaruh usia dan juga penyakit otak
(misalnya penyakit Alzheimer), dibandingkan dengan ingatan prosedural (Nelson,
2008).
Ingatan deklaratif
Ingatan
deklaratif meliputi informasi yang mengharuskan melakukan usaha secara sadar
untuk mengingat. Ada dua jenis ingatan deklaratif, yaitu ingatan episodik dan
ingatan semantik. Ingatan episodik terkait dengan kejadian yang terjadi pada
waktu dan tempat yang spesifik. Misalnya liburan yang dijalani musim panas yang
lalu—kejadian yang terkait dengan konteks waktu dan ruang tertentu. Ketika seseorang
mencoba mengingat kembali suatu ingatan mengenai kejadian, orang tersebut akan
mengingat informasi temporal (kapan hal itu terjadi) dan informasi ruang (di
mana hal itu terjadi) yang terkait dengan kejadian tersebut. Ingatan semantik
adalah pengetahuan faktual. Ingatan jenis ini sebagian besar terdiri dari
informasi dasar yang dipelajari selama masa-masa sekolah misalnya berhitung.
Berbeda dengan ingatan episodik, ingatan semantik tidak terkait dengan waktu
atau tempat. Ketika seseorang mampu belajar berhitung, ia tidak akan mengingat
kapan pertama kali ia mampu berhitung dan walaupun ia masih mampu mengingatnya,
waktu tersebut tidaklah begitu penting bagi pengetahuan atau kenangan tentang
fakta-fakta tersebut.
Ingatan prosedural
Ingatan
prosedural merujuk kepada prosedural; keterampilan dan rutinitas yang muncul
secara otomatis untuk melakukan tindakan seperti berpakaian atau mengendarai
sepeda. Bukti tentang ingatan prosedural yang utuh terletak pada keakuratan
performa suatu keterampilan atau perilaku. Meskipun untuk menghadirkan ingatan
prosedural secara relatif tanpa usaha, setiap ingatan tersebut membutuhkan
usaha dan latihan agar dapat dipelajari. Namun setelah keterampilan yang
terkait dapat dikuasai, seseorang dapat melakukannya tanpa perlu mengingat
bagaimana cara mempelajarinya atau langkah-langkah yang terkait di dalamnya.
Misalnya saat seseorang mengeluarkan sepeda untuk mengendarainya, ia tidak
perlu mengingat kembali bagaimana cara ia berlatih mengendarai sepeda tersebut,
Ia cukup menaiki sepeda tersebut dan pergi. Ingatan prosedural tidak menghilang
atau berubah seiring bertambahnya usia. Misalnya seseorang yang sudah lama
tidak menaiki sepeda, ia tidak perlu mempelajari keterampilan tersebut dari
awal. Dengan sedikit latihan dan keterampilan maka rutinitas tersebut akan
muncul kembali. Bahkan penderita penyakit Alzheimer dapat melakukan banyak
tugas rutin sampai tahap akhir dari penyakit tersebut. Para ilmuwan percaya
ingatan prosedural dapat bertahan lama karena ingatan tersebut disimpan secara
meluas di seluruh otak, dan karena ingatan tersebut tidak tergantung pada
hipokampus, salah satu struktur ingatan di dalam otak yang secara khusus peka
terhadap efek penuaan normal (Nelson, 2008).
Tags
Psikologi Umum