Pengertian
homeschooling adalah suatu model pendidikan alternatif selain di sekolah. Homeschooling
dipraktikkan oleh jutaan keluarga di seluruh dunia. Namun, tidak ada sebuah
definisi tunggal mengenai homeschooling karena model pendidikan yang
dikembangkan di dalam homeschooling sangat beragam dan bervariasi.
Lines
(1995) memberikan pengertian homeschooling sebagai suatu situasi pembelajaran
yang singkat atau lama, di mana siswa dididik dengan beragam subjek pelajaran
di dalam rumah oleh orang tuanya, orang lain, teman-teman, atau orang yang
ahli.
Sementara
Wichers (2001) mengemukakan bahwa homeschooling merupakan sebuah situasi
pembelajaran di mana pada umumnyaanak diajarkan oleh orang tua mereka sendiri
dalam lingkunganyang non-tradisional.
Menurut
Yulfiansyah (2006) homeschooling merupakan sebuah wacana pembelajaran yang
menitikeratkan pada pemanfaatan potensi anak didik dengan sedikit supervisi.
Anak yang homescholing diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir
dan bernalar secara komprehensif, optimal, dan mengoptimalkan kreativitasnya.
Pendapat
lain dikemukakan oleh Holt (dalam Griffith,2006) yang mengatakan bahwa
homeschooling merupakan sebuah pendidikan yang dilakukan ‘tanpa sekolah’ dan
dilakukan di dalam rumah, serta berdasarkan pada pembelajaran yang terpusat
pada anak.
Sumardiono
(2007) homeschooling adalah model pendidikan di mana sebuah keluarga memilih
untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak- anaknya dan mendidik anak
dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya.
Homeschooling
pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 3 (dalam Sumardiono,2007) yaitu:
Homescholing Tunggal
Merupakan format homeschooling yang
dilaksanakan oleh orangtua dalam satu keluarga tanpa bergabung dengan lainnya.
Biasanya homeschooling jenis ini diterapkan karena adanya tujuan atau alasan
khusus yang tidak dapat diketahui atau dikompromikan dengan komunitas
homeschooling lain. Keluarga bertanggungjawab sepenuhnya atas seluruh proses
yang ada dalam homeschooling, mulai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
pengadministrasian, hingga penyediaan sarana pendidikan. Dalam format seperti
ini, keluarga menggunakan fasilitas atau sarana-sarana umum sebagai penunjang
kegiatan belajar anak-anaknya.
Homeschooling Majemuk
Merupakan format homeschooling yang
dilaksanakan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu sementara
kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orangtua masing-masing. Format
homeschooling ini memberikan kemungkinan pada keluarga untuk saling bertukar
pengalaman dan sumber daya yang dimiliki tiap keluarga. Alasan memilih
homeschooling jenis ini dikarenakan terdapat kebutuhan-kebutuhan yang dapat
dikompromikan oleh beberapa keluarga untuk melakukan kegiatan bersama.
Contohnya kurikulum dari konsorsium, kegiatan olahraga (misalya kelurga atlet
tenis), keahlian musik, kegiatan keagamaan, dan kegiatan sosial.
Komunitas Homeschooling
Adalah gabungan beberapa homeschooling
majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok
(olahraga, musik/seni, dan bahasa), sarana/prasarana, dan jadwal pembelajaran.
Komitmen penyelenggaraan antara orangtua dan komunitasnya kurang lebih 50:50.
Alasan memilih komunitas homeschooling
antara lain:
- Terstruktur dan lebih lengkap untuk pendidikan akademik, pembangunan akhlak mulia, dan pencapaian hasil belajar.
- Tersedia fasilitas pembelajaran yang baik, misalnya bengkel kerja, laboratorium alam, perpustakaan, laboratorium IPA atau bahasa, auditorium, fasilitas olahraga dan kesenian.
- Ruang gerak sosialisasi peserta didik lebih luas tetapi dapat dikendalikan.
- Dukungan lebih besar dikarenakan masing-masing bertanggung jawab untuk saling mengajar sesuai keahlian masing-masing.
- Sesuai untuk anak usia di atas sepuluh tahun.
- Menggabungkan keluarga yang tinggal berjauhan melalui internet dan alat informasi-komunikasi lainnya untuk tolak banding (benchmarking) termasuk untuk standardisasi.
Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa di Indonesia terdapat tiga jenis kegiatan
homeschooling, yaitu homeschooling tunggal, homeschooling majemuk, dan
komunitas homeschooling. Menurut data yang dihimpun oleh Direktorat Pendidikan
Kesetaraan Departemen Pendidikan Nasional, ada sekitar 600 peserta
homeschooling di Indonesia. Sebanyak 83,3% atau sekitar 500 orang mengikuti
homeschooling majemuk dan komunitas, sedangkan sebanyak 16,7%, atau sekitar 100
orang mengikuti homeschooling tunggal.
Tags
Homeschooling