Area broca pada otak ditemukan oleh paul Brola (ahli saraf Prancis) ketika sedang meneliti pasien yang sedang mengalam kesulitan dalam bahasa (afasia). Area broka terletak di frontalis superior di lobus frontalis pada korteks otak besar. Area broka terletak berdekatan dengan area Wernicke. Keduanya ditemukan hanya pada salah satu belahan otak saja, yaitu belahan otak kiri. Keduanya juga berfungsi untuk mengontrol kemampuan bahasa.
Area Broca
Area Broca tidak hanya berfungsi dalam bahasa dalam sistem motor, tetapi juga terlibat dalam kemampuan bahasa yang sangat kompleks seperti proses kata, tata bahasa, membedakan kalimat aktif dan pasif, subjek, verbal, objek dan keterangan. Area broka yang membedakan antara “Ali memukul bola” menjadi Ali yang memukul dan bola yang di pukul.
Orang dengan kerusakan pada area Broca pada otak dapat mengerti bahasa dengan baik tetapi tidak dapat membentuk kata-kata atau menghasilkan suara. Area Broca terhubung ke lain daerah otak yang dikenal sebagai daerah Wernicke. Area Wernicke berhubungan dengan pengolahan dan pemahaman bahasa.
Area Wernicke
Area Wernicke adalah area bahasa kedua yang ditemukan oleh Carl Wernicke (ahli saraf Jerman) yang menemukan daerah itu selama belajar pasien yang memiliki gejala serupa dengan pasien Area Broca tetapi kerusakan pada bagian berbeda dari otak mereka. Aphasia Wernicke adalah istilah untuk gangguan yang terjadi pada kerusakan ke daerah pasien Wernicke.
Aphasia Wernicke tidak hanya mempengaruhi pemahaman pidato. Orang dengan aphasia Wernicke juga mengalami kesulitan mengingat nama benda, sering kali merespons dengan kata-kata yang terdengar serupa, atau nama-nama benda yang terkait, seolah-olah mereka mempunyai waktu yang sulit mengingat asosiasi kata. Kerusakan pada area wernicke ini akan memberikan respon kata yang lambat dari penderitanya.