Latah, adalah sebuah gangguan komunikasi yang hingga saat ini belum diketahui penyebab aslinya. Tetapi, dilihat dari prevalensi dan penyebarannya, latah hanya ditemukan pada rumpun bahasa melayu, sehingga sebagian ahli menyimpulkan bahwa, latah terkait dengan budaya dan bahasa, khususnya rumpun bahasa melayu.
Dalam bahasa keseharian, latah sering disamakan dengan ekolalia, yaitu perbuatan membeo atau menirukan apa yang dilakukan orang lain. Tetapi, sebenarnya latah merupakan suatu sindrom yang bersifat jorok dan gangguan lokomotorik yang dapat dipancing. Latah dapat muncul jika seorang penderita latah dikagetkan atau dalam keadaan tertekan. Bentuk-bentuk komunikasi penderita latah, bisa dalam bentuk gagap, mengulang-ulang kosa-kata ataupun terlihat ingin mengungkapkan sesuatu tetapi tidak bisa mereka ungkapkan (mutisme).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, latah mempunyai arti:
- Menderita sakit saraf dengan suka meniru-niru perbuatan atau ucapan orang lain.
- Berkelakuan seperti orang gila, misalnya; karena kehilangan orang yang dicintai.
- Meniru-niru sikap, perbuatan, atau kebiasaan orang atau bangsa lain.
- Mengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh, jorok, berkenaan dengan kelamin.
“Latah adalah suatu tindak kebahasaan pada waktu seseorang terkejut atau dikejutkan, tanpa sengaja mengeluarkan kata-kata secara spontan dan tidak sadar dengan apa yang diucapkannya”, (Soenjono Dardjowidjojo, 2003 : 154).
Dalam ilmu bahasa dan komunikasi, gangguan latah termasuk dalam kajian psikolinguistik, yaitu sebuah cabang ilmu yang mempelajari psikologi dan lunguistik (bahasa). Dalam ilmu psikolingustik, latah termasuk dalam kelompok gangguan psikogenik. Chaplin dalam Kamus Lengkap Psikologi (2006 : 396) mengatakan, “penyakit psikogenik adalah satu penyakit fungsional yang tidak diketahui basis organiknya, karena itu, mungkin disebabkan oleh konflik atau tekanan atau stress emosional.”
Gangguan berbicara psikogenik adalah variasi cara berbicara yang normal, yang merupakan ungkapan dari gangguan di bidang mental. Modalitas mental yang terungkap oleh cara berbicara sebagian besar ditentukan oleh nada, intonasi, dan intensitas suara, lafal, dan pilihan kata. Ujaran yang berirama lancar atau tersendat-sendat dapat juga mencerminkan sikap mental si pembicara.
Latah adalah sebuah gangguan yang tidak mempunyai hubungan dengan gangguan fisiologi otak yang merupakan pusat bahasa (pusat broka). Latah adalah sebuah gangguan yang merupakan kebiasaan yang didentifikasi (menurut teori behavioris) ataupun karena adanya tekanan dan kecemasan (menurut teori psikoanalisa). Dia adalah kebiasaan yang diulang-ulang, dan terkadang orang mengalami latah, merasa senang dirinya mengalami latah, sehingga tidak ada kemauan untuk menghilangkan kebiasaan latahnya tersebut.
Apakah latah bisa disembuhkan? Dalam ilmu psikologi, semua gangguan mempunyai sumber penyebab. Pandangan mengenai sumber penyebab ini yang membedakan terapi-terapi psikologis, termasuk terapi latah. Misalnya teori behavioris memandang bahwa latah adalah sebuah imitasi dan identifikasi perilaku, sehingga metode terapinya adalah terapi tingkah laku.