Jika dilihat dari struktur fisiknya, rokok adalah sebuah benda yang terbuat dari terbakau, campuran cengkeh, dibungkus dengan kertas rokok, dan ditambah dengan sebuah filter rokok, yang dipergunakan untuk menghisapnya. Jika rokok dibakar dipakai oleh seorang perokok, maka akan menghasilkan asap rokok, yang dihisap oleh perokok kemudian dibuang, jika rokoknya diperikan sudah habis, maka rokok itupun dibuang oleh perokok. Jadi zat ampas rokok itu terdiri dari asap, abu, dan puntung rokok.
Tetapi jauh dari itu, rokok mempunyai struktur zat kandungan yang lebih penting dan berbahaya. Kandungan-kandungan zat yang ada dalam rokok itu antara lain:
KANDUNGAN ZAT KIMIA
Zat-zat kimia yang ada atau dihasilkan oleh rokok adalah karbon monoksida (CO), asam hidrosianat, Nitrogen Oksida (NO) dan formadelhida. Partikel-partikel yang dihasilakn oleh zat ini berupa tar, indol, nikotin, karborsal, dan kresol. Zat-zat kimia ini dapat mengiritasi saluran pernapasan dan paru sehingga dapat menyebabkan munculnya karsinogen (kanker).
Nikotin
Nikotin merupakan bagian dari zat kimia. Nikotin ini yang paling sering dibicarakan dan mungkin semua orang tahu termasuk perokok, dampak dari nikotin. Nikotin berupa cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat rasa lapar. Jadi menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena mengisap rokok.
Nikotin bersifat racun bagi saraf, dan dapat membuat seseorang menjadi rileks dan tenang, dapat menyebabkan kegemukan sehingga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Efeknya adalah ketagihan bagi perokok. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih yang beredar di pasaran memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara di Indonesia berkadar nikotin 17 mg per batang.
Timah Hitam (Pb)
Kandungan Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebesar 0,5 ug, sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Jika seorang perokok aktif mengisap rokok rata-rata 10 batang perhari, berarti orang tersebut sudah mengisap timah lebih diatas ambang batas, diluar kandungan timah lain seperti udara yang dihisap setiap hari, makanan dan lain-lain.
Gas karbon monoksida (CO)
Gas karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna, yang tidak berbau. Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok mencapai 4 – 15 persen. Berlipat-lipat!
Tar
Tar adalah zat yang bersifat karsinogen, sehingga dapat menyebabkan iritasi dan kanker pada saluran pernapasan bagi seorang perokok. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 45 mg. Tar ini terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik.
Jika dijabarkan lebih jauh, masih banyak zat lain yang dikandung oleh rokok, yang semuanya adalah berbahaya bagi kesehatan. Seorang perokok, seakan-akan menabung sumber penyakit kedalam dirinya. Efeknya adalah jangka panjang, bukan berefek langsung untuk saat ini. Karena kandungan zat yang ada dalam rokok, biasanya seseorang pengisap rokok menderita penyakit komplikasi yang kronis.
Tags
T. Rokok