Alkohol (minuman keras) adalah zat yang sangat berbahaya pada janin yang berada dalam kandungan. Hal ini sangat berisiko pada anak bagi seorang ibu pengkonsumsi minuman keras. Salah satu gangguan yang bisa disebabkan oleh pengaruh alcohol jika seorang ibu hamil mengkonsumsinya adalah apa yang disebut gangguan FAS (Fetal Alcohol Syndrome).
Gangguan FAS adalah meliputi ketidaksempurnaan pembentukan wajah pada janin, cacat tangan dan kaki, wajah, maupun kelainan jantung. Sebagian besar anak-anak yang mengalami FAS, memiliki tingkat intelegensi dibawah rata-rata dan bahkan beberapa mengalami keterbelakangan mental.
Sebuah studi menemukan bahwa kontak prakelahiran terhadap konsumsi alcohol berlebihan dihubungkan dengan kemungkinan besar anak mempunyai skor IQ pada kisaran terbelakang mental dan insiden kenakalan yang lebih tinggi pada umur 7 tahun (Bailey dkk, 2004). Meskipun banyak ibu dari bayi FAS merupakan peminum berat, banyak ibu yang merupakan peminum berat tidak memiliki anak dengan FAS atau memiliki satu anak dengan kelainan FAS, dan anak lainnya tanpa ada kelainan FAS.
Sebuah studi lain melaporkan bahwa konsumsi alcohol dalam jumlah sedang oleh wanita hamil dihubungkan denga resiko kelahiran sebelum waktunya meningkat. Alkohol yang diminum pada trimester pertama kehamilan, semakin anak berumur 14 tahun tertinggal dalam tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangannya, seperti berat badan, tinggi badan, maupun ukuran kepala. Konsumsi alcohol, baik laki-laki maupun wanita selama minggu terjadinya pembuahan, meningkatkan resiko keguguran di usia kandungan muda.