Salah satu pendekatan trait terhadap kepribadian terpenting dan penuh kontroversi adalah munculnya kesepakatan tentang adanya tema dimensi yang cukup memadai - yang didasarkan pada lima dimensi. Dimulai pada tahun 1960 dan semakin meningkat pada tahun 1980, 1990, dan 2000, kebanyakan penelitian menyimpulkan bahwa pendekatan trait terhadap kepribadian dapat dilihat melalui lima dimensi. Dijelaskan ini adalah penejalsan teori The Big Five:
Ekstroversion (sering disebut surgency): Orang yang tinggi pada dimensi ini cenderung penuh semangat, antusias, dominan, ramah, dan komunikatif. Orang yang sebaliknya akan cenderung pemalu, tidak percaya diri, submisif, dan pendiam.
Agreeableness: Orang yang tinggi pada dimensi Agreeableness cenderung ramah, kooperatif, mudah percaya, dan hangat. Orang yang rendah pada dimensi ini cenderung dingin, konfrontatif dan kejam.
Conscientiousness (disebut juga lack of impulsivity): orang yang tinggi pada dimensi conscientiousness umumnya hati-hati, dapat diandalkan, teratur dan bertanggungjawab. Orang yang rendah pada dimensi conscientiousness atau impulsive cenderung ceroboh, berantakan, dan tidak dapat diandalkan.
Neuroticism: (disebut juga emotional instability): orang yang tinggi dalam dimensi neuroticism cenderung gugup, sensitive, tegang, dan mudah cemas. Orang yang rendah dalam dimensi ini cenderung tenang dan santai.
Openness: (juga sering disebut culture atau intellect): orang yang tinggi dalam dimensi openness umumnya terlihat imajinatif, menyenangkan, kreatif, dan artistic. Orang yang rendah dalam dimensi ini umumnya dangkal, membosankan atau sederhana.
Sumber:
Kepribadian, Teori Klasik dan Riset Modern .2006. Erlangga. Oleh Howard S. Friedman & Miriam W. Schustack.
Silahkan buka juga di:
http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/big-5-p.html
nice theory!
BalasHapusbyk bgt yang cocok sama saya :D
BalasHapus